Pemimpin Dunia Percaya dan Dukung Penuh Presidensi G-20 Indonesia
ROMA, LENTERASULTRA.COM – Para pemimpin dunia yang tergabung dalam Group of Twenty (G-20) memberikan kepercayaan dan dukungan penuh Presidensi G-20 Indonesia, yang akan dimulai pada Desember 2021 mendatang. Melansir dari asiatoday.id, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, berdasarkan hasil pertemuan bilateral yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan para pemimpin negara-negara G-20, mereka secara terbuka menyatakan mendukung kepemimpinan Indonesia dalam G-20 tahun depan.
Airlangga mengungkapkan hal itu saat memberikan keterangan di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia, pada Sabtu (30/10/2021) usai mendampingi Presiden Joko Widodo pada KTT G-20 di La Nuvola. Saat bertemu Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, Indonesia dan Australia sepakat mengusulkan pembahasan ekonomi digital untuk diangkat dalam forum G-20 di Presidensi Indonesia, khususnya menyangkut kebijakan dan regulasi di sektor digital yang tidak berbeda dari sektor konvensional, utamanya dari segi platform digital.
Ia mengatakan bahwa dukungan juga diberikan Presiden Prancis, Emmanuel Macron saat melakukan pertemuan bilateral di Hotel Splendide Royal, Roma, Italia. Bersama Presiden Macron, Presiden Jokowi membahas mengenai rencana pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Uni Eropa atau (Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA).
Presiden Jokowi meminta akselerasi dalam pembentukan IEU-CEPA yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Akselerasi tersebut juga diharapkan akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Eropa dan begitu pun sebaliknya.
“Diharapkan Indonesia sebagai Presidensi G-20 mempunyai daya tawar tinggi dan diharapkan bermanfaat bagi Presidensi Indonesia di G-20 dan Presidensi di IEU ini ada manfaat untuk menyelesaikan itu,” jelas Airlangga.
Selain itu, pertemuan bilateral Presiden Jokowi dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga membahas mengenai akselerasi rencana pembentukan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dengan Turki atau (Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement/IT-CEPA).
Akselerasi tersebut diharapkan dapat mengembalikkan pasar besar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia di Turki yang sebelumnya menurun.
“Ini tentunya untuk mengembalikkan, maka kita perlu untuk mengakselerasi IT-CEPA. Bapak Presiden menugaskan Menteri Perdagangan untuk menangani CEPA tersebut,” kata Airlangga. (ATN)