Legenda Sepak Bola Brazil “O Rei” Menderita Tumor Kolon
BRAZIL, LENTERASULRA.COM- Legenda sepak bola Brazil, Pele, pulang dari rumah sakit setelah diopname selama sebulan pada Kamis (30/9). Sebelumnya diketahui bahwa Pele yang mendapat julukan “O Rei”, yang bermakna Sang Raja menjalani bedah tumor kolon, dan selanjutnya akan menjalani kemoterapi, demikian keterangan yang disampaikan oleh tim medis yang merawat dirinya.
Pele, yang kini berusia 80 tahun, dirawat di Albert Einstein Hospital di Sao Paolo, Brazil,sejak 31 Agustus lalu, setelah sebuah tumor terdekteksi berada di tubuhnya ketika ia melakukan tes rutin.
Sang legenda yang menjalani pembedahan pada 4 September saat ini beradadalam kondisi “stabil” menurut dokter yang merawatnya.
Rumah sakit tempat Pele dirawat itu tidak menggunakan kata “kanker” dalam pernyataannya, dan tidak merinci lebih jauh tentang kemoterapi yang akan dijalani Pele, tetapi prosedur itu biasanya digunakan untuk mengobati pasien pengidap kanker. Hasil biopsi juga tidak diumumkan kepada publik.
“Saya sangat gembira kembali ke rumah,” kata Pele dalam sebuah pernyataan di Facebook. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim RS Albert Einstein, yang membuat masa perawatan saya disana menyenangkan, dengan sambutan sangat ramah. Terima kasih kepada Anda semua, yang dari jauh, membuat hidup saya utuh dengan sedemikian banyaknya pesan kasih.”
Edson Arantes do Nascimento, nama asli Pele, dianggap sebagai pemain sepak bola terbesar sepanjang masa, namun dalam beberapa tahun-tahun terakhir, kondisi kesehatannya memburuk dan berulang kali harus dirawat di rumah sakit.
Sebagai satu-satunya pemain sepak bola dalam sejarah yang memenangkan tiga Piala Dunia (1958, 1962, dan 1970), Pele mengejutkan panggung dunia dengan capaian 17 gol yang cemerlang, termasuk dua dalam final Piala Dunia melawan tuan rumah Swedia, ketika Brasil memenangkan Piala Dunia untuk pertama kalinya pada 1958.
“O Rei”, atau Sang Raja, kemudian meraih karir paling cemerlang dalam dunia olahraga, dan mencetak lebih dari 1.000 gol sebelum mundur dari gelanggang sepak bola pada 1977. (jm/my/voaIndonesia)