Strategi Pemerintah untuk Nelayan Bangkit di Masa Pandemi

256
Pengamat Kelautan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim, Abdul Halim, saat memaparka materinya dalam dialog KPCPEN. Ist. 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 menyebabkan semua sektor terkena dampaknya. Terutama kelompok nelayan yang jauh dari fasilitas karena berada di wilayah pesisir pantai.

Pengamat Kelautan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim, Abdul Halim menuturkan bahwa sebelum masa pandemi, nelayan biasa melaut antara 16 hingga 20 hari dalam sebulan. Namun saat pandemi, nelayan hanya bisa melaut selama enam hari dalam sebulan.

“Tentu saja kebiasaan sebelum dan sesudah pandemi banyak yang tidak sama. Hal ini berdampak pada hasil tangkapan ikan yang juga berujung pada pendapatan nelayan,” bebernya saat dialog KPCPEN yang digelar secara virtual pada Kamis (30/9/2021) sore.

Tidak hanya itu, sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sejak awal seperti PSBB hingga PPKM yang saat ini masih terjadi di beberapa wilayah juga berdampak pada distribusi hasil tangkap nelayan. Namun, pemerintah terus berupaya agar di masa pandemi ini nelayan bisa tetap bertahan bahkan bisa bangkit kembali. Sejumlah solusi di masa pandemi bisa diberikan kepada nelayan. Salah satunya dengan digital marketing yang harus diketahui melalui pelatihan, agar produk yang dihasilkan bisa tetap dipasarkan.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Nelayan harus diajarkan bagaimana agar hasil tangkapan mereka bisa menjadi menarik, di era digital ini tentu nelayan juga harus dibekali bagaimana bisa memasarkan produknya dengan cara digital,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga terus aktif melakukan sosialisasi kepada para nelayan yang kebanyakan tinggal di daerah pesisir agar dalam beraktivitas tetap menerapkan protokol kesehatan. Dimana akses bagi pemerintah untuk ke pemukiman nelayan yang tinggal di pesisir agak sulit sehingga diperlukan pihak-pihak yang juga peduli agar bisa memutus rantai covid-19.

“Kita tidak tahu kapan covid-19 in berakhir, sehingga kita juga terus melakukan sosialisasi kepada nelayan bahwa penerapan protokol kesehatan sangatlah penting, jangan sampai nelayan kita juga abai,” pungkasnya.

Reporter: Roro

Editor: Wulan

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU