Indonesia Jadi Eksportir Bulu Mata Palsu Terbesar di Dunia setelah China

213
Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

 

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Indonesia tercatat sebagai eksportir Bulu Mata Palsu terbesar kedua di dunia, bersaing dengan China. Badan  Pusat  Statistik (BPS) mencatat,  pada  2020, Indonesia  merupakan  eksportir  bulu mata palsu kedua terbesar di dunia setelah China dengan nilai ekspor mencapai USD 387,6 juta dengan pangsa pasar di dunia sebesar 8,47 persen.

Adapun pasar utama tujuan ekspor bulu mata palsu Indonesia adalah AS, Malaysia, Jerman, Korea Selatan, Inggris, Prancis,  Belgia,  Ceko,  Arab  Saudi,  Uni  Emirat  Arab UEA),  Nigeria, Kolombia, Turki dan Zimbabwe. Yang terbaru, Pemerintah Indonesia Direktorat  Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan bersama PT Astra International Tbk  melakukan pelepasan ekspor bulu mata palsu ke Turki, Zimbabwe, dan Amerika Serikat senilai sekitar USD 30 ribu oleh PT Diva Prima Cemerlang, yang   merupakan   fasilitator   bulu   mata   palsu   Desa Sejahtera   Astra (DSA) Purwerejo. Pelepasan ekspor tersebut berlangsung di Purworejo, Jawa Tengah, Senin (27/9/2021).

“Kami  sangat  mengapresiasi  upaya  PT  Diva  Prima  Cemerlang  dalam  memfasilitasi  produk unggulan  desa  mendunia,  termasuk  ke  pasar  nontradisional  dan juga ke  pasar  AS,  dimana persaingan  dan  persyaratan pemasarannya sangat  ketat,” kata Direktur  Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.

Menurut Didi, pelepasan ekspor ini menjadi barometer keberhasilan produk unggulan desa  yang  berkontribusi  terhadap  penguatan perekonomian  nasional  dan  perlu  terus  didukung agar bisa dilakukan secara kontinyu.

“Harapan kitam pelepasan ekspor ini bisa memacu pelaku Usaha  Mikro,  Kecil,  dan  Menengah  (UMKM)  di  level  desa lainnya  di Indonesia untuk  lebih semangat berkarya dan ikut memasuki pasar internasional,” ungkap Didi dikutip dari asiatoday.id.

Sementara itu, Direktur  Kerja  Sama  Pengembangan  Ekspor  Marolop  Nainggolan  menjelaskan,  pelepasan  ekspor ini  merupakan  salah  satu  hasil kerja sama Ditjen  PEN  Kemendag  dan  PT  Astra  International  Tbk dalam  program Pengembangan  Ekspor  Produk  Unggulan  Desa yang  di tanda  tangani  pada  28  Juli 2021 lalu.

Dalam kerja sama ini, kedua pihak berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas ekspor sekitar 755 desa  dalam  program  DSA agar  berdaya  saing  dan  mampu  berkompetisi  di  pasar  global.  Kedua pihak  sepakat  untuk  menciptakan  minimal  100  desa  yan g  mampu  ekspor  secara  mandiri  dan mendapatkan repeat order dalam kurun waktu kerja sama selama dua tahun.

DSA Purworejo sendiri merupakan salah satu kawasan desa yang telah memberdayakan lebih dari 200  masyarakat  lokal  di  tiga desa dalam memproduksi  bulu  mata  palsu. Sebelumnya,  DSA Purworejo  melalui PT Diva  Prima Cemerlang  juga  telah  melakukan  ekspor  bulu  mata  palsu  ke beberapa  negara, seperti Inggris,  Prancis,  Belgia,  Ceko,  Arab  Saudi,  Uni  Emirat  Arab,  Nigeria, dan Kolombia.

“Kita harus lebih jeli melihat peluang yang masih terbuka lebar di pasar internasional. Diharapkan ekspor  bulu  mata  palsu  ini  akan  terus  berlanjut dan mendapatkan repeat  order dengan  jumlah transaksi yang lebih besar dan negara tujuan ekspor yang semakin bertambah,” pungkas Marolop. (ATN)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU