Tamu Pelantikan Bupati Muna Marah-marah di Rujab Gubernur Sultra
KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Pelantikan LM Rusman Emba dan Bachrun sebagai Bupati dan Wakil Bupati Muna di rumah jabatan (Rujab) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (2/9/2021), meninggalkan insiden kecil. Salah dua orang tamu yang menghadiri seremoni pelantikan tersebut, marah-marah di rujab gubernur.
Mereka terlibat perdebatan dengan petugas keamanan dari personel Polisi Pamong Praja (Pol PP) Pemprov Sultra hingga Kasubag Protokoler rumah jabatan Gubernur. Bahkan salah satu tamu yang mengenakan stelan jas berwarna hitam, juga terlihat melempar kertas hasil swabnya kearah meja petugas medis yang melakukan swab antigen Covid-19. Tamu yang mengenakan dasi berwarna ungu ini, juga mengambil kertas putih bertuliskan nama-nama dan jabatan undangan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Muna diatas meja petugas swab. Dia kemudian meremas dan merobeknya menjadi dua bagian lalu membuangnya.
Tidak diketahui pasti apa yang menyebabkan tamu laki-laki berkumis tipis itu marah-marah. Yang jelas, sebelum insiden itu terjadi, tamu laki-laki ini terlihat menjalani proses swab tes dihadapan dua petugas medis di samping pintu masuk rujab gubernur. Setelah menerima hasil swabnya negatif, tamu ini menuju pintu masuk yang dijaga lima orang personil Provos dari satuan Pol PP Sultra.
Saat berada didepan pintu masuk, tamu ini tidak langsung masuk. Sambil memperlihatkan hasil swab, tamu ini terlihat berdebat dengan personil Pol PP. Kejadian ini berlangsung hingga beberapa menit. Hingga kemudian, tamu ini meninggalkan petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk, lalu terlihat membuang kertas yang dipegangnya serta merobek kertas berisi daftar tamu.
Saat wartawan lenterasultra.com menghampirinya, tamu ini terlihat masih kecewa karena tidak diizinkan masuk. Ditanya apa dia tidak diizinkan masuk, tamu ini menjawab “bukan itu persoalannya”. Kursi didalam sudah full. Salah urus mereka”. Namun kekecewaan tamu ini sepertinya diduga karena petugas tidak mengizinkannya masuk, sementara dia memiliki undangan dan sudah swab dan hasilnya negatif.
“Memang tidak diizinkan masuk, karena kapasitas ruangan terbatas karena penerapan protokol kesehatan. Kursi yang tersedia juga sudah penuh terisi,” kata salah satu petugas Pol PP Sultra.
Usai pria berjas ini protes, giliran salah satu tamu yang mengenakan celana panjang hitam dan baju salah satu organisasi masyarakat yang berdebat lagi dengan personel Pol PP di pintu masuk rujab. Pria ini juga protes, terkait tamu yang memiliki undangan tapi tidak diizinkan masuk.
Saat pria ini protes, terlihat Kasubag Protokoler rumah jabatan Gubernur, Harrik Darmawan keluar dari dalam rujab. Harrik lalu memberikan penjelasan terkait pembatasan tamu undangan yang tidak diizinkan masuk dalam rujab saat pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Muna. “Sekarang lagi musim pandemi Covid-19. Kapasitas dalam ruangan dikurangi sesuai protokol kesehatan Covid-19,” katanya.
Dia juga meminta undangan memahami hal tersebut. “Ini acaranya Pa Bupati (Bupati Muba). Jangan kita kacaukan dengan hal-hal seperti ini,” kata Harrik kepada pria tersebut. Perdebatan terhenti setelah salah satu personel Provos Pol PP Kabupaten Muna bernama Pati Hadi datang. Pati Hadi lalu mendekati pria yang berdebat dengan Harrik, kemudian merangkul tamu berbaju ormas itu bergeser meninggalkan Harrik menuju tempat duduk undangan lain yang juga tidak diizinkan masuk. “Acara ini, memang pelantikan Bupati Muna. Tapi pelaksananya Pemprov Sultra dan dilaksanakan di rujab gubernur. Kita sebagai tamu, harus menghargai dan mengikuti aturan tuan rumah,” kata Pati Hadi, usai menengahi perdebatan antara tamu pelantikan bupati Muna dan Kasubag Protokoler gubernur di rujab gubernur, Senin (2/9/2021).
Penulis : Adhi