Produk Indonesia Mulai Banjiri Pasar Australia
SYDNEY, LENTERASULTRA.COM – Perlahan namun pasti, produk indonesia mulai membanjiri pasar Australia. Bahkan, di tengah situasi pandemi Covid-19, semangat para pebisnis diaspora Indonesia untuk mendatangkan berbagai produk Indonesia ke Australia terus tumbuh.
Salah satunya, seperti yang dilakukan oleh Livingstone International yang digawangi Ivan Paulus, seorang pebisnis diaspora Indonesia yang tinggal di Sydney. Selama pandemi, Livingstone International telah mengimpor 17 produk yang dilabeli ‘Made in Indonesia’ ke Australia, mulai dari celemek untuk industri, pelindung lengan, selotip untuk kemasan, plastik pembungkus paket, sarung tangan polyethylene, alat makan untuk take-away di restoran hingga wadah untuk contoh kosmetik.
Berbagai produk tersebut sangat digemari publik Australia, termasuk di antaranya beberapa perusahaan besar di Australia, seperti Mecca Cosmetics, Krispy Kreme, Primo, dan jaringan supermarket Coles.
“Masih banyak peluang mengimpor produk dari Indonesia,” ujar Ivan Paulus, Wakil Presiden Livingstone International sebagaimana disiarkan KJRI Sydney, Rabu (23/6/2021).
Ivan berharap ke depan proses impor dapat terus berjalan lancar dan tidak ada penutupan pabrik-pabrik produsen. Hal ini tentunya dapat berdampak pada peningkatan volume impor produk Indonesia melalui Livingstone.
“Menciptakan lapangan pekerjaan bagi teman-teman di Indonesia melalui permintaan produk dari kami merupakan bakti saya dan tim kami untuk tanah air Indonesia,” pungkas Ivan, dikutip dari asiatoday.id.
Duta Besar RI di Canberra, Kristiarto Y Legowo dan Konsul Jenderal RI di Sydney, Heru Hartanto Subolo dalam dua kali kesempatan telah mengunjungi salah satu fasilitas logistik Livingstone International di Prestons, New South Wales, yang menempati area seluas 18.000 meter persegi, guna melihat produk Indonesia tersebut secara langsung.
Di berbagai kesempatan, Konjen Heru Subolo mengajak para pebisnis diaspora Indonesia untuk saling berkolaborasi guna mengambil manfaat optimal dari perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Australia yang dikenal dengan nama IA CEPA dan telah berlaku sejak 5 Juli 2020.
Kolaborasi ini juga dicontohkan oleh Ivan Paulus yang turut mendukung kebutuhan restoran Indonesia di Sydney yang tergabung ke dalam Indonesian Restaurant Association (IRA) Sydney melalui pengadaan alat makan untuk take-away.
Livingstone International telah berdiri sejak 1984 dan kini telah menjelma menjadi salah satu market leader di Australia dalam industri consumable products termasuk layanan kesehatan dan keselamatan kerja.
Melalui 10 fasilitas logistik yang dimiliki dan dukungan 420 tenagakerja, Livingstone melayani konsumen di lebih dari 90 negara dan organisasi internasional, seperti UNICEF.
Livingstone International memiliki 65,000 jenis produk consumables, yang mana sebelum IA-CEPA berlaku antara Indonesia dan Australia, diimpor dari berbagai negara tetangga di Asia, Eropa dan Amerika, dengan nilai impor senilai Rp 1,7 triliun rupiah setiap tahunnya. (ATN)