Waspada, Kematian di Indonesia Akibat Covid-19 Melewati Persentase Global 

1,945
Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Pandemi Covid-19 di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 di Indonesia, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, berdasarkan data per Jumat (21/5/2021) menunjukkan data fatality rate atau angka kematian Indonesia masih di atas dunia, dimana Indonesia berada di angka 2,78 persen sedangkan dunia 2,1 persen.

“Ini alarm. Kalau lihat angka ini jangan lihat Indonesia saja. Lihatlah upaya kita menekan kasus itu di setiap daerah. Jadi komunikasi publik itu penting karena kita perlu menyoroti tempat-tempat bermasalah bukan untuk di-bully, tetapi untuk dibantu sehingga kasus cepat selesai teratasi dan kondisi Indonesia selalu terkendali,” kata Wiku pada diskusi daring bertajuk Peran Perguruan Tinggi Dalam Komunikasi Publik Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi.

Kendati demikian kata Wiku, untuk kasus aktif Indonesia per Jumat (21/5/2021) capai 89.429 atau 5,1 persen dan secara persentase kasus aktif dunia lebih tinggi yakni 10 persen. Sementara penambahan kasus aktif harian 5.746.

Sementara jumlah kasus sembuh mencapai 1.626.142 atau 92,2 persen, sementara dunia 88,4 persen, dan kasus meninggal 49.073 atau 2,78 persen sedangkan persentase dunia 2,1 persen.

Berdasarkan data tersebut, Wiku menjelaskan bahwa kasus aktif ini merupakan orang yang sedang sakit dirawat dan isolasi mandiri yang terdata. Semakin banyak mereka sembuh angkanya semakin kecil. Oleh karena itu, sangat penting membuat literasi di masyarakat dan menggerakan seluruh komponen bangsa agar sukses melawan Covid-19. Dalam konteks ini, Wiku menyampaikan alasan pemerintah melakukan konferensi pers perkembangan Covid-19 sebanyak 2 kali seminggu bukan setiap hari karena ingin masyarakat mulai melek data.

“Carilah sumber data, datanya ada di www.covid19.co.id, itu ada data penambahan kasus. Kalau dulu kita pernah lebih dari 14.000 per hari kita sekitar 4.000- 5.000 per hari. Semoga tidak naik lagi,” imbuh Wiku, dikutip dari asiatoday.id.

Menurut Wiku, Indonesia punya target yakni memastikan orang yang sakit akan sembuh, dan sehat tetap sehat. Dalam hal ini, harus bisa menekan kasus dengan meningkatkan testing karena alat untuk menekan Covid-19 adalah melalui testing. Wiku menjelaskan, testing dilakukan untuk mengidentifikasi antibodi, yakni melihat keberadaan partikel virusnya di dalam tubuh atau reaksi dari tubuh setelah terinfeksi Covid-19.

Wiku menegaskan, dalam perang melawan Covid-19, siapapun harus mengetahui virusnya bukan akibatnya. Dalam hal ini, Covid-19 berkembang dengan cara kontak fisik, maka sangat penting untuk menegakan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Dikatakan, tracing sama halnya menggarami laut, apabila masyarakat tidak membatasi mobilitas. Pasalnya, secara otomatis semua pihak harus di-tracing. Sementara satu orang bisa saja melakukan kontak dengan 10 orang, tentu sangat kewalahan untuk dilakukan tracing.

“Pendekatan tracing itu kalau tidak dibarengi dengan pengereman tentu tidak akan mampu. Inilah yang harus disampaikan kepada seluruh masyarakat. Anda adalah bagian yang bisa mengendalikan kita. Kalau masyarakat tidak mau dikontrol dan diri kita tidak mau dikontrol, tinggal menunggu ujungnya saja,” tandasnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus harian Covid-19 di Indonesia hingga Sabtu (22/5/2021) bertambah sebanyak 5.296. Dengan penambahan tersebut, maka total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.769.940. Kasus sembuh bertambah 3.353 sehingga total menjadi 1.629.495 atau 92,15 persen dari kasus terkonfirmasi positif.

Kasus meninggal dunia bertambah 132 menjadi total 49.205 atau 2,78 persen dari kasus terkonfirmasi positif. Sementara itu jumlah pemeriksaan spesimen mencapai 81.816. Sebanyak 47.406 di antaranya adalah pemeriksaan real time-polymerase chain reaction (RT-PCR) dan 315 tes cepat molekuler (TCM) dan 34.095 antigen. Kasus aktif naik 1.811 sehingga total menjadi 91.240. Adapun jumlah suspect sebanyak 77.996. (ATN)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU