Google Earth Tunjukkan Kondisi Planet Bumi Akibat Perubahan Iklim Global

425

Pandemi Coronavirus Pulihkan Lubang Ozon Bumi dari Pemanasan Global

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Google merilis sebuah fitur baru dalam aplikasi Google Earth yang mampu menunjukkan perubahan iklim yang drastis pada beberapa wilayah selama hampir 4 dekade terakhir. Menyitat CNN, Senin (19/04/2021), fitur bernama Timelapse ini menyajikan pencitraan visual tentang bagaimana Bumi berubah akibat perubahan iklim dan perilaku manusia.

Dengan mengambil gambar statis yang diubah menjadi tampilan 4D, pengguna bisa melihat timelapse yang menunjukkan berbagai perubahan seperti melelehnya es hingga pertumbuhan wilayah yang sangat pesat. Timelapse mengompilasi 24 juta foto satelit yang diambil dari 1984 hingga 2020 yang membutuhkan waktu proses selama 2 juta jam di ribuan mesin Google Cloud.

Proyek ini bekerja sama dengan NASA, program Landsat dari Survei Geologis Amerika Serikat, program Copernicus dari Uni Eropa beserta dengan satelit Sentinel miliknya, dan Laboratorium Create dari Universitas Carneige Mellon yang membantu dalam pengembangan teknologi dari Timelapse. Pengguna bisa mengeksplor Timelapse di Google Earth dengan membuka situs earthengine.google.com/timelapse/ kemudian mengetik berbagai lokasi yang ingin dituju dalam mesin pencarian dan dari sana pengguna bisa melihat perubahan selama 36 tahun terakhir.

Google telah mencabut berbagai elemen seperti awan dan bayangan pada citra satelit dan telah mengomputasi setiap piksel dari setiap lokasi di Bumi untuk setiap tahunnya sejak 1984. Ini kemudian dijahit menjadi satu kesatuan dalam bentuk video timelapse. Beberapa contoh lokasi yang bisa dilihat adalah adanya perubahan lokasi di kawasan Cape Cod, pertumbuhan agrikultur di tengah padang pasir di Al Jowf, Arab Saudi, serta pengembangan pantai Songdo yang merupakan buatan manusia di Busan, Korea Selatan.

“Bukti visual bisa memutus perdebatan yang tidak bisa dikomunikasikan dengan kata-kata terkait dengan isu kompleks bagi semua orang,” ujar Rebecca Moore selaku direktur di Google Earth dalam tulisan blog resmi Google, dikutip dari asiatoday.id.

Pihak Google berharap adanya fitur ini bisa membantu pemerintah, peneliti, jurnalis, guru, dan advokat yang menganalisa citra satelit, tren identitas, dan membagikan penemuannya dengan tujuan menilai kesehatan dan kesejahteraan pada kawasan tempat tinggal semua orang. Di saat yang sama, pihaknya juga mendukung penggunaan Timelapse sebagai medium pendidikan yang menginspirasi. (ATN)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU