Rivalitas AS-China Masih Tajam, Indonesia Bidik Ekspor ke Afrika

282

Indonesia Serukan Reformasi WTO di Tengah Ketidakpastian Global

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

 

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah Indonesia terus berpacu mendongkrak peningkatan ekspor nonmigas ke sejumlah negara tujuan dalam jangka pendek dan menengah. Dikutip dari asiatoday.id, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan China dan Amerika Serikat masih menjadi tujuan utama ekspor perdagangan nonmigas Indonesia.

Berdasarkan data Kemendag, 10 negara tujuan utama ekspor Indonesia adalah China, Amerika Serikat, Jepang, India, Singapura, Filipina, Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand.

“China masih menjadi destinasi utama, jumlah (neraca perdagangan) USD1,75 miliar minus (per Januari 2020). Meski masih minus trade balance, minusnya sudah mengalami perbaikan luar biasa. Maret 2021 sudah turun USD0,83 miliar dan Februari 2021 USD0,16 miliar,” katanya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (16/4/2021).

Sementara itu, neraca perdagangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat tercatat surplus per Maret 2021 senilai UD1,19 miliar. Kendati demikian, menurut Mendag meningkatkan ekspor ke China dan Amerika Serikat merupakan hal sensitif di tengah rivalitas dan situasi perang dagang saat ini. Untuk itu, Mendag Lutfi memandang perluasan pasar ekspor nontradisional misalnya ke Afrika Utara dan Afrika Barat sangat penting untuk memacu ekspor Indonesia.

“Kita sedang menghitung akan penetrasi lebih jauh di China atau membuka kantor perwakilan dagang di Afrika. Ini jadi pertimbangan penting, kita juga mempunyai kendala, ruang dan waktu, sedang mencari titik imbangnya,” imbuhnya. (ATN)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU