Uni Eropa Bidik Kerjasama Investasi dan Perdagangan di Jawa Tengah
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan sejumlah langkah untuk memfasilitasi perizinan investasi dan mempercepat kesiapan infrastruktur di provinsi tersebut.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Bapak Vincent Piket mengatakan, Uni Eropa sangat mendukung Indonesia dalam upaya meningkatkan perdagangan dan investasi, khususnya di Jawa Tengah.
”Selama lebih dari 30 tahun, Uni Eropa telah bermitra dengan Indonesia untuk melaksanakan prioritas bersama, termasuk perdagangan dan investasi. Tahun lalu, Uni Eropa meluncurkan program lima tahun yaitu ARISE+ Indonesia Trade Support Facility senilai 15 juta euro. Program ini memberikan dukungan teknis kepada pemerintah Indonesia dan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan kapasitas ekspornya dan memenuhi aturan dan standar perdagangan internasional,” jelas Piket, seperti dikutip dari asiatoday.id.
Pada kesempatan ini juga digelar sesi yang membahas potensi ekspor ke negara-negara Eropa, dipaparkan oleh Dr Prasetyo Ariwibowo, Pjs Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah; Galih Saksono, Presiden Direktur, Batang Integrated Industrial Park, Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua KADIN Jawa Tengah.
Diskusi tersebut mengetengahkan besarnya potensi investasi di Jawa Tengah, khususnya di kawasan industri. Permintaan terhadap manufaktur, pertanian, furnitur, dan produk lain di Uni Eropa diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan didorong oleh pemulihan pasca pandemi. Dengan basis pelanggan yang besar dan berdaya beli tinggi, Uni Eropa merupakan pilihan yang menarik bagi Jawa Tengah untuk memperluas dan mendiversifikasi pasar ekspornya.
Uni Eropa terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan pemerintah Indonesia. Sebelumnya kunjungan kerja ke Maluku telah berlangsung akhir 2020 dan setelah Jawa Tengah, Delegasi Uni Eropa akan mengunjungi pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. (ATN)