Fenomena La Nina Diprediksi jadi Faktor Inflasi
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Fenomena la nina memiliki dampak yang sangat besar terhadap cuaca. Hal ini berdampak pada komoditas sayuran dan ikan akibat penurunan suhu tersebut sebanyak 3 derajat celsius hingga 5 derajat celcius dari suhu normal.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara (KPwBI Sultra) memprediksi, inflasi Sultra akan tetap terjaga meskipun sedikit mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Hal itu diungkapkan Kepala KPwBI Sultra, Bimo Epyanto. Ia mengatakan bahwa inflasi akan meningkat karena disebabkan oleh fenomena la nina yang berdampak pada penurunan produksi komoditas sayur-sayuran.
“Selain karena terjadinya fenomena la nina panen raya padi juga telah menjadi salah satu penyebabnya. Bukan hanya itu, kenaikan harga cukai rokok juga dapat mendorong peningkatan inflasi diperiode mendatang,“ Ungkap Bimo.
Meski demikian, penurunan harga pada komoditas bawang dapat menghambat peningkatan tekanan inflasi pada periode berikut. Oleh karena itu, untuk menyikapi berbagai tantangan yang akan dihadapi pada periode mendatang, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sultra bersama dengan TPID Kabupaten/Kota berkomitmen untuk terus meningkatkan koordinasi dan sinergi termasuk dalam pemanfaatan data dan informasi untuk pengendalian inflasi pada tahun 2021.
“Ini merupakan salah satu upaya kami dalam lakukan perbaikan yakni perbaikan mekanisme pengadaan dengan Kementrian Pertanian terkait komoditas cabai dan bawang,” tegasnya. (B)
Reporter: Sri Ariani
Editor: Wulan