OJK Sultra Terus Melakukan Upaya dan Inovasi Untuk Peningkatan Akses Keuangan Masyarakat

526
Gubernur sultra, Ali Mazi didampingi kepala OJK Sultra, Bupati Konawe Selatan dan  KPwBI Sultra saat membuka forum stakeholder OJK (fusion). Ist. 

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya dan inovasi untuk meningkatkan akses keuangan masyarakat di daerah. Kepala OJK Sultra, Mohammad Fredly Nasution mengatakan, dampak pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian seluruh lapisan masyarakat. Segenap upaya telah dikerahkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat, terutama bagi masyarakat kecil, sektor informal dan UMKM yang membutuhkan bantuan keuangan dan pendampingan teknis untuk dapat bertahan maupun untuk dapat segera bangkit kembali.

Ia menjelaskan, Sebanyak 84 persen UMK mengalami penurunan pendapatan dan 78,35 persen UMK mengalami penurunan permintaan karena dampak Covid-19. Tidak hanya itu, sebanyak 56,85 persen UMK mengalami kendala bisnis akibat tidak bisa beroperasi secara normal, dan UMK juga mengalami kendala keuangan terkait pegawai dan operasional sebanyak 62,21 persen.

“Di sinilah ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya berperan penting di masa pandemi ini. Untuk itu, program percepatan akses keuangan di daerah perlu menjadi perhatian sekaligus prioritas kita semua,” ungkapnya.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Ia melanjutkan, OJK menaruh perhatian besar pada upaya peningkatan akses dan literasi keuangan masyarakat di pelosok negeri. Berbagai inisiatif telah diluncurkan dan terus dikembangkan.

“Dapat kami sampaikan bahwa sampai dengan saat ini, telah dibentuk sebanyak 224 TPAKD terdiri dari 32 provinsi dan 176 kabupaten/kota. Jumlah ini diharapkan dapat terus meningkat seiring dengan kebutuhan terhadap peningkatan akses keuangan di berbagai daerah yang begitu besar,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi menjelaskan,Industri Jasa Keuangan memegang berperan penting dalam perekonomian sebuah negara. Apabila aktivitas industri keuangan terganggu maka akan menggangu aktivitas perekonomian sebagaimana yang pernah terjadi pada saat krisis tahun 1998. Untuk itu industri jasa keuangan perlu terus dijaga agar mampu tumbuh sehat dan kuat sehingga mampu menjalankan fungsinya membangun perekonomian dan menyejahterakan masyarakat.

“Produk jasa keuangan sangat melekat pada kehidupan kita sehari-hari serta memiliki manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Artinya, peningkatan aset atau kapitalisasi sektor jasa keuangan berdampak pada perekonomian,” tegasnya. (Ads/Sri Ariani).

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU