Diyakini Dapat Menambah Stamina, Budidaya Tanaman Jahe Kian Menguntungkan Ditengah Pandemi

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Masa pandemi Covid -19 yang tengah melanda membuat beberapa warga harus kreatif untuk dapat tetap bertahan di tengah resesi. Contohnya Muliani, warga Pudaria Jaya, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan. Ia kini mulai membudidayakan tanaman rimpang jahe. Tanaman dengan nama latni zingiber officinale rosc ini merupakan bumbu atau rempa- rempah yang penting dan paling banyak digunakan seluruh warga.
Muliani menjelaskan, jahe memiliki banyak manfaat. Selain menghasilkan rasa dan aroma yang khas dalam makanan dan minuman, tumbuhan ini juga dapat memberikan sensasi pedas dan membuat tubuh terasa hangat. Tidak hanya sebagai bumbu dapur, jahe juga banyak manfaatnya untuk kesehatan, diantaranya mencegah penyakit kulit, mencegah masalah perut, dan berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh. Tanaman ini dipercaya dapat membantu meringankan batuk, pilek, sakit tenggorokan, serta mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
“Awalnya saya dan suami memang sudah membudidayakan tanaman jahe sejak lama, namun melihat kondisi saat ini olahan berbahan dasar jahe menjadi buruan banyak orang. Bahkan, di pasaran komoditi jahe sempat sulit didapatkan. Maka dari itu kami makin meningkatkan jumlah budi daya jahe,” ungkap Muli.
Ia mengungkapakan bahwa, budidaya jahe menjadi salah satu alternatif bagi sebagian masyarakat di Moramo untuk menopang perekonomiannya. Pasalnya di masa pandemi Covid-19, permintaan terhadap jenis jahe meningkat.
“Karena manfaatnya jahe sangat bagus menjadi alasan utama saya membudidayakan jahe,” ujarnya
Di tangan wanita yang juga berprofesi sebagai guru di SDN 5 Moramo ini, jahe hasil tanamnanya dikemas menjadi lebih menarik. Dengan melakukan beberapa tehnik dan ide kreatif, ia serbuk minuman instan yang diberi nama B’yank jahe instan yang siap dikosumsi kapan saja.
“Pemilihan jahe yang segar menjadi patokan utama kami dalam mengolah B’yank jahe Instan ini agar para konsumen yang menkonsumsi mendapatkan khasiatnya,” paparnya.
Ia menambahkan, sejak adanya pandemi covid -19 usahanya makin meningkat. Dikarenakan jenis olahan yang ia pilih sangatlah tepat untuk menambah daya tahan tubuh serta stamina. Omsetnya pun kini makin bertambah, ia bisa mengumpulkan hasil dari olahannya itu sebanyak Rp2 juta hingga 3 juta per bulan. Proses penjualannya sendiri ia mengaku menggunakan kecanggihan tehnologi digital, cukup diposting melalui akun media sosialnya B’yank jahe instannya laku di pasaran.
“Alhamdulillah sejak pandemi penghasilan dari jualan jahe instan saya meningkat, sebulan saya bisa meraup omset 2 juta hingga 3 juta,” bebernya.
Dengan melihat budi daya jahe yang menggiurkan ini, ia berharap masyarakat lainnya bisa termotivasi untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong menjadi lahan yang produktif agar perekonomian tetap berputar walaupun dunia tengah dilanda wabah Covid-19. (Ads/ Sri Ariani)
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun