Di Tengah Pandemi, Bisnis Jamu Tradisional Siap Minum Makin Digandrumi
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Di masa Pandemi Covid -19 seperti saat ini, dibutuhkan keuletan dan kreatifitas masyarakat agar dapat mempertahankan perekonomian serta masih dapat beraktifitas meskipun tidak keluar rumah jika tidak penting. Seperti yang dilakukan Intan Irodjasa, wanita muda kelahiran 28 tahun silam, yang berhasil mengumpulkan pundi-pundinya melalui bisnis jamu tradisional siap minum.
Berawal dari hobi mengonsumsi jamu untuk pribadi dan mengetahui betapa efektifnya jamu tradisional dalam menambah daya tahan serta imun tubuh, membuat Intan tertarik untuk menekuni usaha produksi jamu tradisional. Apalagi dengan situasi seperti saat ini dimana menjaga daya tahan tubuh dan memperkuat imun sangatlah dibutuhkan, maka dari itu minuman penambah imun tubuh wajib untuk dikonsumsi.
“Awalnya saya suka minum jamu di rumah mertua, kebetulan mertua penjual jamu kemudia saya tertarik untuk jualan jamu juga karena dari bahan herbal alami dan manfaatnya juga bagus,“ ungkap Intan.
Di tangan Intan, bahan-bahan dasar jamu tradisional yakni kunyit, asam, kunyit segar, asam jawa, kencur, daun sirih, serta temulawak diolahnya jamu dengan hasil yang menggiurkan. Dengan kombinasi racikan yang didapatkan dari mertuanya, beberapa jenis bahan untuk membuat jamu tradisional ini diolahnya menjadi jamu yang nikmat dan kaya manfaat.
“ Rempah-rempah dipercaya bisa menambah imun bagi tubuh, hal ini yang lebih banyak membuat ramuan rempah-rempah makin digandrungi disemua kalangan” jelasnya.
Meski begitu, Intan tetap melakukan ide ide kreatif dan melakukan banyak inovasi dalam pembuatan olahan jamu yang kekinian. Jamu siap minum ini dikemas dengan wadah yang lebih menarik dan rasa yang tidak pahit sehingga menambah nilai jual dan menjadi minuman favorit anak muda.
“Ide-ide kreatif dan bermanfaat saya berikan dalam pembuatan jamu tradisional agar rasanya lebih enak dan manfaatnya makin banyak, kadang ada juga konsumen yang ingin ditambahkan madu di dalam jamunya,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa tidak semua jamu itu pahit rasanya, dengan ide kreatif serta memberikan takaran yang pas dan menambah toping pemanis seperti madu atau gula aren asli dapat menambah cita rasa yang pas bagi penikmat jamu. Seperti jamu beras kencur dan wedang jahe yang paling diminati masyarakat.
“Untuk saat ini yang paling banyak diminati masyarakat jamu beras kencur untuk penambah stamina dan bisa diminum oleh anak- anak, serta jamu wedang jahe untuk flu dan batuk serta bisa membuat badan kembali segar. Tapi semua itu tergantung dari keluhan konsumen, konsumen bebas memilih jamu sesuai selera,” paparnya.
Sejak awal tahun 2020 merintis jamu kekinian yang diberi nama Jamu Racik Putri Solo ini, dalam sehari Intan mampu memproduksi 30 hingga 40 botol ukuran 600 mili. Ia menjelaskan untuk pemasarannya sendiri ia menggunakan promosi melalui media sosial miliknya. Omsetnya lebih meningkat karena permintaan meningkat. Dijelaskannya pula dirinya tidak hanya meracik jamu beras kencur dan wedang jahe, namun tersedia pula beberapa jenis jamu seperti kunyit asam sirih, jamu maag, jamu detox rahim serta jamu kunyit.
“Selama pandemi alhamdulilah omset meningkat, karena orang tahu bahwa jamu sangat bagus dalam menjaga sistem ketahanan tubuh, saya menjual untuk botol 600 mili harga 30 ribu dan omset per hari kurang lebih 300an ribuan sampe 900 ribuan,” sebutnya.
Intanpun berharap agar kedepannya masyarakat lebih pandai membaca situasi dan mencari peluang bisnis di tengah pandemi ini, serta tetap melakukukan aktifitas dan menuangkan ide-ide kreatif untuk mempertahankan perekonomian masyarakat. ( Ads/ Sri Ariani)
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun