Anak Penjual Sayur jadi Wisudawan Terbaik di IAIN Kendari dengan IPK 3,93

1,338
Mahasiswa Jurusan Pend. Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari, Syahruol yang menjadi lulusan terbaik. Foto: Herlis

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Seorang anak penjual sayur dari Desa Belatu, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe berhasil menorehkan prestasi gemilang sebagai mahasiswa atau lulusan terbaik tingkat institut. Ia adalah Muhammad Syahrul, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Kendari.

Muhammad Syahrul berhasil menyaingi ratusan mahasiswa IAIN Kendari yang mengikuti wisuda pada Sabtu (7/11/2020) di Hotel Claro. Ia memperoleh indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,93 dengan lama studi tiga tahun dua bulan.

Saat Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd, menyebut nama anak dari seorang penjual sayur dan ibu rumah tangga itu, Syahrul, hingga tak kuasa menahan tangis.

Di hadapan pimpinan tertinggi IAIN Kendari dan puluhan mahasiswa lainnya, ia bercerita masa-masa kuliah yang begitu sulit dijalaninya. Syahrul teringat perjuangan kedua orang tuanya. Setiap pagi ibunya harus bangun lebih awal menyediakan sarapan untuk sang suami tercinta yang akan bergegas memasarkan jualan di pasar.

“Dia jual sayur dengan jagung di pasar biasanya bapakku, mamaku ibu rumah tangga,” ucapnya.

Related Posts

Meski demikian, ia tak pernah malu dengan profesi kedua orang tuanya. Ia percaya, dibalik tetes keringat yang bercucuran di pundak sang ayah dan tetes air mata sang ibu dalam doa-doa nya, akan ada hikmah yang selalu disediakan oleh Sang Halik. Syahrul pun berkata bahwa prestasi yang ia peroleh hari ini adalah jawaban dari cucuran keringat dan doa kedua orang tuanya.

“Terima kasih ayah dan ibu, aku sayang kalian. Semua berkat perjuangan, semangat, motivasi dan doa-doa yang kalian berikan sehingga saya bisa berdiri di depan ini,” tuturnya saat membawakan sambutan.

Mahasiswa yang aktif di organisasi Forum Mahasiswa Bidikmisi, Paskibraka dan HMPS itu nampak membendung tangis. Matanya berlinang seolah tak tahan ingin menumpahkan tangis bahagia di hadapan ayah dan ibunya tercinta.

Tak lupa, ia manyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak kampus IAIN Kendari dan seluruh rekan-rekannya atas dukungan dan doa yang telah diberikan. Saat ini, Syahrul berencana akan mengabdikan diri untuk membalas budi kedua orang tuanya sembari membantu kedua adiknya yang duduk di bangku MTS dan SMA.

“Kalau ada beasiswa S2 saya mau coba lanjut karna kalau uang pribadi saya sudah tidak mau repotkan lagi orang tuaku,” pungkasnya. (A)

Reporter: Herlis Omputo Sangia

Editor: Wulan

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU