La Ode M Syarif: Dana Covid-19 Besar Namun Miskin Data sehingga Rawan Dikorupsi

818

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Dalam rangka percepatan penanganan pandemi Covid-19, pemerintah melakukan berbagai upaya, termasuk pergeseran anggaran pembangunan fisik untuk dialihkan pada penanggulangan Covid-19. Hal ini diatur dalam UU No. 2 Tahun 2020.

Di sisi lain dengan besarnya anggaran dana Covid-19 namun miskin data sehingga rawan terjadi korupsi. Hal ini diungkapkan mantan Wakil Ketua KPK, La Ode M. Syarif.

Dalam webinar cegah tangkal kerawanan korupsi di masa pandemi, La Ode M. Syarif mengatakan, dalam pengawasan pengelolahan dana Covid-19 harus melihat ke belakang, terkait pengolahan dana bencana alam atau non alam yang banyak sekali terjadi korupsi.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Seperti kasus korupsi dana flu burung dan pengadaan alat kesehatan pada tahun 2007, dimana kerugian negara mencapai Rp12,33 miliar dan sisa dana tsunami di Aceh tahun 2004 sebesar Rp5 triliun yang tidak jelas.

“Itu adalah kisah masa lalu yang seharusnya jadi pelajaran ketika kita mengelola dana Covid-19 yang besar sekali, mengapa itu perlu karena uangnya besar sekali,” ujarnya.

Sejak diumumkan pertama kali, dana Covid-19 sebesar Rp 405 triliun, terbagi menjadi dana kesehatan Rp75 triliun, jaringan pengaman sosial Rp110 triliun, insentif perpajakan dan KUR Rp70,1 triliun, dan pembiayaan pemulihan ekonomi nasional Rp150 triliun.

“Padahal waktu itu kita tahu persis misalnya data penerima bantuan sosial tidak lengkap, sementara pada Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pertanian mereka semua memiliki data orang miskin, namun berbeda-beda. Oleh karena itu, Gugus Tugas Percepatan Penganan Covid-19, KPK, BPKP, BNPB dan masyarakat harus mengawasi penggunaan dana ini, apalagi saat ini momen Pilkada sehingga rawan penyelewengan anggaran Covid-19 untuk kepentingan pemenangan Pilkada,” ujarnya.(Ads/Iksan Maligano)

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU