Indogrosir Kendari Swab Mandiri Usai 10 Karyawannya Reaktif Covid-19, Ini Hasilnya 

1,486
Indogrosir Cabang Kendari. Foto: Ist.

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Indogrosir Cabang kendari melakukan swab mandiri pada Jumat (09/10/2020). Swab ini dilakukan usai 10 karyawannya diduga reaktif Covid-19. Salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya mengaku, pasca beberapa karyawan mengikuti aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Ciptaker, swalayan terbesar di Kendari ini melakukan rapid test mandiri. Dari hasil rapid test ini diketahui delapan orang karyawannya reaktif. Sementara dua orang lagi yang melakukan rapid test tanpa fasilitas perusahaan juga dikabarkan reaktif, sehingga jumlah karyawan reaktif menjadi 10 orang.

“Delapan orang yang reaktif, mereka Ra, Ir, Di, An, Mu, Us, Ha dan satunya saya lupa. Kita dikasi tahu sama bu Rinda (karyawan) kalau hasilnya reaktif karna mereka yang rapid kita. Tidak dikasi lihatkan juga hasilnya tapi kita hanya tunggu intruksi untuk lakukan swab ini,” ujarnya.

Pasca reaktif, karyawan dilakukan swab oleh pihak Indogrosir Cabang Kendari, meski tanpa bimbingan Satgas Covid-19. Karyawan memasukan sendiri alat swab di dalam hidung tanpa mengetahui cara penggunaan yang benar. Ajaibnya, hanya beberapa jam hasil swab test delapan karyawan tersebut keluar dan semuanya dinyatakan negatif Covid-19. Dua orang lainnya yang kemudian juga dilakukan swab test pada Senin (11/10/2020) juga keluar dengan hasil negatif Covid-19.

“Kalau ada yang reaktif kita dipanggil cepat di Indogrosir disuruh swab sendiri. Itu alat diambil kemudian di putar-putar dalam hidung. Tidak ada yang tahu caranya,” ujar salah satu karyawan yang tak ingin disebut namanya.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Di tempat terpisah, Jubir Satgas Penanganan Covid-19, dr. La Ode Rabiul Awal menegaskan, swab mandiri untuk mengidentifikasi penyebaran Covid-19 dengan cara tersebut tidak dijamin akurat. Ia menuturkan, ada dua macam swab test, yakni rapid-antibodi dan rapid antigen melalui swab tapi bukan PCR.

“Itu alat yang baru digunakan, tetapi belum sepenuhnya diagnostik, masih skrining sifatnya. Dia bukan PCT, tapi berbeda dengan yang dari darah (rapid-antibodi), ini lebih sensitif,” ujar dr. Wayonk.

Sementara itu, Pimpinan Indogrosir Cabang Kendari, Fellix Wahyu saat dikonfirmasi terkait status karyawan reaktif dirinya tak mau berkomentar banyak. Ia beralibi bukan kapasitasnya untuk mempublikasikan hasil pemeriksaan karyawannya.

“Bukan kapasitas saya untuk menjawab. Saya bukan nakes,” pungkasnya. (Ads/Herlis Omputo Sangia)

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU