India Blokir 59 Aplikasi China, ini Daftarnya
JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah India memblokir layanan video pendek TikTok milik ByteDance Ltd. dan 58 aplikasi China lainnya karena dinilai mengancam kedaulatan dan keamanan nasional.
Moratorium itu diumumkan beberapa hari setelah meningkatnya ketegangan di perbatasan Himalaya yang menewaskan 20 tentara India. Layanan yang diblokir termasuk e-commerce raksasa UC Group Alibaba Group Holding Ltd., WeChat dan Baidu Inc. dan platform terjemahan Tencent Holdings Ltd.
Langkah ini menandai upaya lain dari India untuk mengurangi ketergantungan pada produk-produk negara tetangganya itu dan menghambat upaya perusahaan-perusahaan terbesar China untuk melakukan ekspansi di luar perbatasan mereka sendiri.
Menanggapi kebijakan itu, TikTok merespons dengan mengatakan ingin bekerja dengan pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi untuk meningkatkan keamanan bagi ratusan juta pengguna domestiknya.
“Membangun tim manajemen lokal yang diberdayakan di negara-negara tempat TikTok beroperasi, termasuk India, sangat penting bagi keberhasilan global kami,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dilansir Bloomberg sebagaimana dikutip Asiatoday.id, Selasa (30/6/2020).
Bagi ByteDance yang menganggap India sebagai pasar terbesar dengan lebih dari 200 juta pengguna TikTok, langkah ini adalah sebuah pukulan. ByteDance menghadapi larangan singkat di India tahun lalu dan sedang diawasi di Eropa. Perusahaan ini juga menghadapi kecurigaan dari pembuat kebijakan AS mengenai apakah aplikasi itu membahayakan keamanan nasional.
Larangan itu berpotensi meningkatkan ketegangan antara dua ekonomi terbesar di Asia itu. Ketika konflik di perbatasan yang telah membara selama hampir dua bulan memburuk, pejabat bea cukai mulai menghentikan izin pengiriman industri yang datang dari China di pelabuhan dan bandara utama India.
Namun, tidak jelas bagaimana larangan akan diterapkan karena sebagian besar aplikasi ini sudah ada di ponsel pengguna. Pemerintah mungkin perlu memblokir server aplikasi dan mencegah pengguna baru mengunduhnya.
Associate Director dengan Counterpoint Technology Tarun Pathak mengatakan satu dari tiga pengguna smartphone di India akan terkena dampak larangan ini. Sementara itu, keputusan pemerintah untuk melarang aplikasi mulai mendapat dukungan di media sosial.
“Sudah waktunya untuk mengambil beberapa keputusan sulit untuk keluar dari cengkeraman dunia maya China,” kata Nirmal Jain, ketua konglomerat jasa keuangan IIFL Group.
Sementara pelarangan produk dan perangkat keras buatan China lain merupakan tantangan di India, mulai dari konten game dan berita hingga streaming musik dan ritel online.
India dengan setengah miliar pengguna internetnya adalah pasar bagi perusahaan teknologi global dari AS hingga China. Ratusan juta pengguna internet pertama di India menggunakan perangkat dari China untuk mengakses jaringan.
“Beberapa aplikasi China ini tidak hanya untuk perdagangan tetapi telah sangat mengakar dalam tatanan sosial kehidupan kita. Dalam konteks saat ini, mereka dapat dipandang sebagai ancaman bagi keamanan nasional kita,” kata Anil Kumar, kepala eksekutif peneliti teknologi RedSeer Consulting.
Mengutip Hindustan Times, ini daftar 59 aplikasi yang diblokir pemerintah India:
TikTok, Shareit, Kwai
UC Browser, Baidu map
Shein, Clash of Kings
DU battery saver, Helo
Likee, YouCam makeup, QQ Newsfeed
Mi Community, CM Browsers
Virus Cleaner, APUS Browser
ROMWE, Club Factory, Newsdog
Beauty Plus, WeChat, UC News,
QQ Mail, Weibo, Xender, QQ Music
Bigo Live, SelfieCity, Mail Master
Parallel Space, Mi Video Call – Xiaomi
WeSync, ES File Explorer
Viva Video – QU Video Inc
Meitu, Vigo Video, New Video Status
DU Recorder, Vault- Hide
Cache Cleaner DU App studio
DU Cleaner, DU Browser
Hago Play With New Friends
Cam Scanner, Clean Master – Cheetah Mobile
Wonder Camera, Photo Wonder
QQ Player, We Meet, Sweet Selfie
Baidu Translate, Vmate, QQ International
QQ Security Center, QQ Launcher
U Video, V fly Status Video
Mobile Legends, DU Privacy
(ATN)