7 Investor Global Relokasi Pabrik ke Indonesia
JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa tujuh perusahaan global telah memastikan merelokasi pabrik ke Indonesia. Salah satu lokasi yang disiapkan untuk relokasi itu adalah Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.
Ketujuh investor global tersebut yakni;
PT Meiloon Technology (Taiwan), PT Sagami Indonesia (Jepang), PT CDS Asia (Amerika Serikat), PT Kenda Rubber Indonesia (Taiwan), PT Denso Indonesia (Jepang), PT Panasonic Manufacturing Indonesia (Jepang), dan PT LG Electronics Indonesia (Korea Selatan).
“Hari ini saya umumkan bahwa ada tujuh perusahaan global segera relokasi pabrik ke Indonesia. Kemudian ada 17 yang punya komitmen besar sudah masuk ke 60 persen, hampir 100 persen,” ujar Presiden saat meninjau Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah sebagaimana dikutip Asiatoday.id, Selasa (30/6/2020).
Pertama, perusahaan Meiloon adalah perusahaan yang berbasis di China. Korporasi ini merelokasi pabrik dari Suzhou, China. Sebelumnya pabrik di Taiwan dan China merupakan pusat produksi untuk pasar global. Rencanana relokasi pabrik ini akan menyerap lebih dari 8.000 tenaga kerja dengan nilai investasi USD90 juta.
Kedua, Sagami adalah perusahaan elektronika untuk komponen kendaraan bermotor juga merelokasi pabrik dari Shenzen, China. Perusahaan menilai biaya produksi di Indonesia lebih kompetitif dibandingkan dengan Negeri Tirai Bambu. Sagami akan menyerap lebih dari 6.500 tenaga dengan nilai investasi USD50 juta.
Ketiga, perusahaan CDS Asia atau Alpan. Perusahaan ini merelokasi pabrik dari Xiamen, China karena Indonesia bebas tarif impor ke Amerika Serikat, sedangkan pengiriman dari China kena tarif 25 persen. Perusahaan ini akan menyerap lebih dari 3.500 tenaga kerja dengan nilai investasi USD14 juta.
Keempat, perusahaan Kenda yang akan memperkejarkan lebih dari 3.000 tenaga kerja. Pabrik dengan nilai investasi USD150 juta ini relokasi dari Shenzen China, karena peningkatan permintaan pasar di Indonesia.
Kelima, Denso adalah perusahaan yang bergerak pada industri suku cadang kendaraan bermotor juga akan merelokasi pabrik dari Jepang ke Batang. Mereka menilai Indonesia sebagai lokasi terbaik di kawasan ASEAN. Pabrik ini akan membuka lapangan pekerjaan baru sebanyak lebih dari 1.500 orang dengan nilai investasi USD138 juta.
Keenam, Panasonic yang memiliki lini bisnis barang elektronik. Seperti kebanyakan perusahaan lainnya, Panasonic merelokasi pabrik dari China karena hendak menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor sejumlah produk home appliances. Pabrik Panasonic di Batang akan menyerap tenaga kerja baru sebanyak 1.940 orang.
Ketujuh, perusahaan LG. Perusahaan ini akan membuka pabrik yang memperkerjakan lebih dari 6.010 orang ini merupakan relokasi dari Korea Selatan.
LG memiliki rencana menjadikan Indonesia sebagia hub baru yang menjangkau pasar Asia dan Australia. Nilai investasinya USD378 juta.
Erick Thohir Pastikan Lahan Tersedia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan lahan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di Batang, Jawa Tengah siap untuk mewadahi kebutuhan relokasi pabrik perusahaan global ke Indonesia.
“Lokasi ini sangat prima, memang satu kepemilikan di bawah PTPN IX, jadi ke depan tidak akan ada isu nanti untuk relokasi ataupun mandeknya perizinan,” tegasnya.
Menurut Erick, pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang tersebut akan dilakukan dalam tiga fase.
Fase pertama pengembangan dilakukan terhadap lahan dengan luasan 450 hektare milik PTPN IX.
Pengembangan ini juga akan diikuti dengan penyelesaian ruas jalan tol Cilacap – Yogyakarta dan penyediaan kebutuhan air untuk industri oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Erick juga memastikan BUMN seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pertamina (Persero) akan turut serta untuk menyediakan fasilitas energi.
Erick mengungkapkan, pengembangan kawasan ini diharapkan dapat mengintegrasikan kawasan industri yang ada di Jawa Tengah saat ini, khususnya di Brebes dan Kendal. Selain itu, pengembangan ini akan terintegrasi dengan Kawasan Pariwisata Borobudur.
Pengembangan ini juga ditujukan untuk menjadikan Jawa sebagai sentra manufaktur di Indonesia. Saat ini, Jawa sudah memiliki kawasan industri lainnya di Cikarang, Jawa Barat dan Gresik, Jawa Timur.
“Tentu yang terpenting bagaimana konsolidasi kawasan di Jateng ini menjadi super hub untuk manufaktur ke depan,” jelasnya.
Erick juga akan segera berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memastikan rencana relokasi sejumlah pabrik ke Indonesia dapat berjalan lancar.
Setelah BKPM menyusun proposal pembangunan ekosistem investasi untuk mitra strategis, pihaknya akan mengambil langkah proaktif dengan mengadakan kunjungan langsung ke negara tersebut. (ATN)