Penambang di Tanzania Temukan Batu Permata Bernilai Rp 47 Miliar
DODOMA, LENTERASULTRA.COM Sekelompok pekerja tambang di Tanzania menemukan dua batu permata besar jenis tanzanite senilai USD3,3 juta atau setara Rp 47 miliar. Dua batu tanzanite besar itu ditemukan di sebuah tambang milik pengusaha bernama Saniniu Kuryan Laizer di wilayah utara Tanzania.
Dua batu berwarna violet bercampur biru gelap tersebut masing-masing memiliki panjang 30 sentimeter dengan ketebalan 10 cm.
“Akan ada pesta besar,” kata Laizer, pria asal distrik Simanjiro di Manyara, kepada kantor berita BBC, baru-baru ini sebagaibagaimana dikutip Asiatoday.id.
“Saya ingin membangun pusat perbelanjaan dan sekolah. Saya ingin membangun sekolah di dekat rumah saya. Ada banyak orang miskin di sini yang tidak bisa menyekolahkan anak-anak mereka,” sambungnya.
Media lokal mendeskripsikan Laizer sebagai pengusaha tambang yang seolah-olah mendapatkan hadiah besar atau “jackpot” setelah selama ini berkutat dengan mineral biasa. Banyak media menyebut Laizer sebagai orang biasa yang mendadak kaya raya.
Laizer diketahui sebagai pengusaha yang mempekerjakan lebih dari 200 orang. Usaha tambang miliknya dijalankan keuntungan dari sejumlah usaha peternakan dan juga pertanian di Tanzania.
Saat dua batu tanzanite itu ditemukan, Laizer sedang tidak berada di lokasi.
“Dia memiliki pakar logistik dan geologi dalam merencanakan operasi (penambangan). Dia tidak seorang diri dalam penggalian,” kata seorang manajer di lokasi tambang, Kiria Laizer kepada media Guardian.
“Bekerja di bisnis ini merupakan hal berat. Kami menghirup begitu banyak debu dan rentan sakit. Tapi kami tidak pernah kehilangan semangat bekerja. Kami senang akhirnya bos kami bisa mendapatkan dua batu ini,” sambungnya.
Batu tanzanite pertama yang ditemukan di tambang Laizer berbobot 9,27 kilogram, sementara yang kedua 5,103 kg. Keduanya sama-sama ditemukan pekan kemarin.
Namun penemuan ini baru diumumkan usai kedua batu itu dijual ke Pemerintah Tanzania pada Rabu kemarin. Laizer mengatakan 10 persen dari hasil penjualan kedua batu akan didistribusikan ke seluruh pekerja di area pertambangannya. (ATN)