Peserta Sayembara Masterplan KPT Toronipa Didominasi dari Luar Sultra
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pelaksana Tugas (PlT) Kadis Pariwisata Provinsi Sultra Sultra, I Gede Panca mengatakan, peserta sayembara yang mendaftar dalam program pembuatan desain atau master plan kawasan terpadu wisata Toronipa, masih didominasi dari luar Sultra. Ia mengatakan, usai membuka kembali pendaftaran sayembara pembuatan desain, saat ini peserta yang ikut sebanyak 24 kelompok. Dua diantaranya merupakan peserta dari Sultra. Sementara sisanya adalah peserta dari luar Provinsi Sultra.
“Dua kelompok yang mendaftar dari Sultra, yakni dari Kendari dan Kolaka,” kata I Gede Panca kepada wartawan saat ditemui di Dinas Pariwisata, Selasa (23/6/2020).
Ia menambahkan, dibukanya kembali sayembara pembuatan desain, karena sempat tertunda dengan adanya pandemi Covid-19. Namun dengan diberlakukan new normal, pendaftaran bagi peserta kembali dibuka. Jadwal sayembara untuk pembuatan karya dimulai 23 Juni hingga 27 Agustus 2020.
“Dibukanya sayembara tersebut berdasarkan surat Nomor 050/174/Dispar/VI/2020 tentang pelanjutan kegiatan sayembara penyusunan masterplan kawasan pariwisata terpadu (KPT) Toronipa,” lanjutnya.
Ia berharap, para peserta yang mengikuti program pembuatan desain nantinya juga banyak diikuti dari arsitek lokal Sultra. Apalagi penyusunan desain untuk salah satu objek wisata di Sultra.
Sementara itu, Ketua Ikatan Arsitek (IAI) Sultra, Kiki mengatakan, peserta yang ingin mendaftar harus mengikuti syarat dan ketentuan dari kerangka acuan kerja (KAK). Persyaratan tersebut telah disediakan oleh pihak Dinas Pariwisata ysng bermitra dengan IAI Sultra dalam pembuatan desain kawasan wisata terpadu Toronipa.
Secara teknis, lanjut Kiki, tidak ada perubahan dalam kerangka acuan kerja grand desain objek wisata Toronipa. Sebab nantinya, KAK tersebut akan menjadi acuan untuk membuat grand desain kawasan pariwisata Toronipa yang di dalamnya berisi informasi terlait luas wilayah kawasan, fasilitas penunjang serta beberapa hal teknis lainnya.
“Tidak ada yang berubah. Salah satu syaratnya itu kalau kelompok minimal ketua kelompok harus punya sertifikat profesional dari IAI dan perencana wilayah kota,” lanjut Kiki.
Meski peserta yang mengikuti hanya dua kelompok dari Sultra namun Kiki tetap mengapresiasi dengan para arsitek lokal yang tetap berkompetisi dalam pembuatan desain kawasan wisata terpadu Toronipa.
“Saya harap para arsitek lokal Sultra memiliki daya saing dengan arsitek dari luar wilayah Sultra,” harapnya.
Juri yang akan menilai setiap karya peserta mayoritas merupakan juri independen yang berasal dari luar Sultra. Diantaranya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf), IAI Nasional dan lain-lain. Dari seluruh grand desain yang masuk, kata kiki, tim juri akan memilih tiga terbaik untuk diserahkan ke Gubernur Sultra, Ali Mazi.
“Nanti dari tiga itu akan dipilih oleh gubernur untuk keluar sebagai pemenang,” pungkasnya. (B)
Reporter: Laode Ari
Editor: Wulan