Tenaga Kesehatan di Bombana Dikarantina di Rumah Kontrakan, Halamannya Dikepung Rumput Liar
BOMBANA, LENTERASULTRA.COM- Ada perlakuan berbeda dengan tenaga kesehatan (Nakes) yang berjuang dalam penanganan pasien corona virus disease (Covid-19) di setiap daerah. Jika Pemerintah di kota Kendari menyiapkan hotel bintang tiga sebagai tempat nginap sementara, maka di Bombana berbeda. Nakes yang diduga terpapar virus asal Wuhan, Cina, dikarantina di rumah kontrakan.
Rumah isolasi bagi tenaga medis di garda terdepan ini terletak di bilangan Tompobatu, Kelurahan Lameroro, Kecamatan Rumbia. Lokasinya, tidak jauh dari Mapolres Bombana, dan terletak di jalan poros Kasipute-Kendari. Meski hanya rumah kontrakan, namun tempat hunian sementara tenaga medis ini lumayan besar dengan gaya arsitektur klasik modern dengan halaman yang luas.
Keberadaan rumah kontrakan gugus tugas penanganan Covid-19 ini, terlihat menyolok dari rumah-rumah yang ada di sekitarnya. Maklum, rumah ini merupakan milik mantan pejabat di Bombana yakni Idrus Efendi Kube, bekas sekretaris daerah Bombana. Namun sayang, rumah karantina itu sepertinya tidak dirawat oleh pemiliknya dan bisa jadi kurang nyaman bagi tenaga kesehatan yang tinggal.
Dari luar rumah misalnya. Hampir semua penjuru ataupun sudut bangunan ditumbuhi rumput liar. Tingginya pun bervariasi. Ada yang puluhan hingga seratusan centimeter. Tidak hanya itu, antara jalan poros aspal dengan halaman depan rumah juga terlihat jorok. Sepanjang jalan ditumbuhi rumput setinggi orang dewasa, sehingga nyaris menutup pemandangan rumah dari jalan raya.
“Tidak tahu kalau didalam rumah bagaimana kondisinya. Yang jelas kalau dari luar seperti inimi kondisinya. Rumput liar banyak yang tumbuh, maklum luas halaman rumahnya,” kata salah seorang warga yang tinggal di sekitar rumah kontrakan tersebut. Sejak rumah mantan sekda Bombana itu dijadikan ruang isolasi, tercatat sudah empat tenaga kesehatan yang diinapkan di tempat itu. Mereka diidentifikasi sebagai Nakes yang kontak erat dengan seseorang pasien terkonfirmasi positif di darah itu.
Heryanto, juru bicara percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Bombana membenarkan jika rumah milik bekas pejabat Bombana itu dikontrak buat rumah karantina tenaga kesehatan. “Iya kami kontrak buat karantina nakes,” katanya. Dia mengaku, pihaknya harus menyewa rumah tersebut karena, tenaga kesehatan yang diduga terpapar corona virus, tidak mungkin diinapkan di rumah susun (rusun) bersama-sama dengan puluhan warga yang kontak erat maupun satu klaster dengan empat pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
Mantan anggota DPRD Bombana periode 2014-2019 ini juga membantah jika rumah milik mantan Sekda Bombana itu, sengaja dikontrak karena kapasitas ruangan di rumah susun di bilangan Lantowua, Kecamatan Rarowatu Utara telah over kapasitas alias penuh. “Masih banyak kamar yang kosong di rusun. Nakes kita kontrakan rumah, agar mereka tidak menyatu dengan penduduk yang sementara di karantina di rusun,” ungkap Heryanto.
Penulis : Adhi