Demam dan Batuk Usai dari Malaysia, TKI Asal Muna Dirujuk di RSUD
MUNA, LENTERASULTRA.COM – Tiga warga Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara harus dirujuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat karena mengalami demam tinggi dan batuk-batuk. Kondisi seperti ini dialami ketiga penduduk tersebut, setelah mereka pulang dari Malaysia.
Ketiga warga Muna itu merupakan satu keluarga terdiri dari ibu dan dua anaknya. Mereka berinisial W (38), I (3) dan C (2). Saat ini, ibu dan dua anaknya itu dikabarkan sudah berada di RSUD Muna. Namun sebelumnya, ketiganya lebih dulu dirawat di salah satu puskesmas di Kabupaten Muna.
W merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia asal Kabupaten Muna. Bersama dua anaknya, wanita berusia 38 tahun ini belum cukup sepekan tiba di kampung halamannya. Mereka bertiga datang dari Malaysia via bandar udara Betoambari, Kota Baubau. Sementara E, suami perempuan 28 tahun ini, masih berada di Malaysia.
kepala Puskesmas di daerah domisili TKI ini, (LDI) mengatakan, ibu dan dua anaknya dirujuk di RSUD Muna sekitar pukul 07.00 Wita, Sabtu (21/3/2020). Sekitar pukul 11.00 Wita, ketiganya sudah berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna. “Sudah diperiksa. Sampel darah juga diambil,” kata LDI via ponselnya.
Menurut LDI, dari tiga orang baru anaknya yang mengalami demam dan batuk. Namun untuk memeriksa kesehatan mereka, ibunya juga turut diperiksa. Namun keberadaan tiga orang di RSUD Muna tidak bertahan lama, sebab, usai diperiksa dan sampel darahnya diambil, ketiganya langsung di pulangkan. “Pasien sudah dipulangkan di rumahnya,” sambung LDI.
Meski demikian, pihaknya tetap memantau kondisi ibu dan dua anak ini. Selain itu, dia juga telah menekankan kepada pasien dan keluarganya agar melakukan isolasi atau karantina di rumah selama 14 hari ke depan. “Hasilnya belum ada. Karena sampel darah dikirim ke Jakarta,” kata LDI.
Sementara itu, Dirut RSUD Muna, dr Muhamad Marlin mengatakan, faktor resiko yang mereka alami tidak ada kontak paparan langsung dengan pasien yang terkontak positif corona, tapi ketiganya tetap diisolasi selama 14 hari sejak ditetapkan PDP dan ODP. Kalau mereka negatif berarti bukan corona tetapi kalau positif maka akan dirujuk di rumah sakit yang dijadikan rujukan yakni RS Bahteramas Kendari.
“Pasien atas nama C mengalami gejala batuk dan flu, dikatagorikan PDP (Pasien Dengan Pengawasan). Sedangkan W dan I tidak mengalami keluhan apapun, sehingga mereka masuk kategori ODP (Orang Dalam Pemantauan). Namun, untuk anaknya tetap menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Muna selama 14 hari ke depan sedangkan untuk ibunya dan kakaknya mengisolasikan diri selama 14 hari di rumah dengan pengawasan petugas pukskesmas setempat,” terangnya.
Ditambahkannya, sejauh ini pihak RSUD masih mengalami beberapa kendala dalam penanganan pasien yang diduga terserang virus Corona.
“Kita di RSUD Muna ini kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) yang harus digunakan para dokter dan perawat. Sehingga kami meminta kepada pemda untuk segera mengadakan APD demi kesehatan para dokter dan perawat” tandasnya. (A)
Reporter: Fifhy
Editor: Fiyy