Komisi II DPRD Muna Gelar RDP Bahas Polemik Pasar Laino
MUNA, LENTERASULTRA.COM – Polemik Pasar Laino Raha masih terus bergulir. Jika sebelumnya pedagang yang berjualan di Pasar Panjang telah menempati kios di gedung Pasar Laino, kini pedagang pasar yang berada bagian timur rupanya belum mendapatkan jatah kios, di pasar modern yang dibangun di era pemerintahan dokter Baharudin.
Menanggapi polemik tersebut, Komisi II DPRD Kabupaten Muna menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muna, guna mencari solusi atas keluhan pedagang Pasar Laino Raha. Selain itu, untuk memastikan keadaan pasar, komisi II DPRD Muna bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian juga melakukan kunjungan langsung ke Pasar Laino Raha.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Muna, Laode Muhamad Sahlan mengatakan, rapat dengar pendapat yang digelar hari ini sebagai bentuk tindak lanjut dari audience tanggal 3 Maret lalu. Serta menyikapi keinginan pedagang pasar dalam hal relokasi pedagang. Pihaknya juga melakukan kunjungan pasar dan mendapat beberapa temuan yang harus ditindaklanjuti pemerintah daerah.
“Kunjungan di Pasar Laino tadi ada beberapa yang kami temukan, yakni relokasi pasar secara menyeluruh bagi mereka pedagang yang kena imbas kebakaran yang saat itu kemudian menempati pasar panjang. Bahwa setelah proses pemindahan mereka selesai maka kios-kios yang masih kosong itu akan dibagikan pedagang bagian timur. Namun dengan catatan bahwa apabila tidak cukup maka ditunda dulu prosesnya sambil menunggu solusi-solusi lain. Kemudian hari ini kita butuh penataan pasar secara menyeluruh karena penjual ikan yang jumlahnya lebih 100 sementara kios yang tersedia tidak sampai 10 sehingga masih butuh sentuhan dari APBD,” paparnya.
Selain itu, politisi Hanura itu juga menyinggung pelataran pasar yang masih butuh sentuhan agar tidak terlihat kumuh. Kemudian atap pada pasar baru yang bocoh perlu diperbaiki, pengecatan tembok perlu dilakukan sehingga menambah keindahan pasar.
“Kita berharap dengan kinerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian hari ini, mereka bekerja tanpa pamrih, suka rela dan ikhlas, bagaimana melakukan relokasi pasar, menata pasar sehingga kedepan pasar kita menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Semenetara itu, Kadis Perdagangan dan Perindustrian Muna, Laode Darmansyah mengatakan, apapun yang menjadi temuan DPRD Muna itu pasti bersinergi dengan apa yang telah direncakan. Dimana selama ini pihaknya tidak pernah mengada-ngada mengenai penerima kios sebagaimana yang diisukan selama ini bahwa ada pilih kasih dan sebagainya,yang bukan haknya mendapat haknya, itu tidak benar
“Pembagian kios pada gedung Pasar Laino yang baru mengacu pada data 2015 dimana pedagang yang boleh masuk berjumlah 775. Maka kami validasi hari ini dengan rincian 478 pedagang eks pasar panjang yang telah mengambil kunci kios,” terang mantan Kasat Pol PP Muna itu.
Mantan kadis DPMD Muna itu menjelaskan, relokasi blok A dan blok B memang pihaknya belum bisa memberikan jawaban. Tetapi mereka tetap berjualan ditempatnya semula dulu sambil menunggu pemerintah mencarikan lahan yang kira-kira bisa reprentasi dipakai berjualan. (B)
Reporter: Fifhy
Editor: Wulan ¤