Arab Saudi Kucurkan Rp 1,4 Triliun Sokong Marketplace Petani Indonesia

902

 

Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa. —-ist–

JAKARTA, LENTERASULTRA.COM – Arab Saudi mengucurkan investasi senilai Rp1,4 triliun untuk mengembangkan marketplace bagi petani dan nelayan di Indonesia.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas/PPN) Suharso Monoarfa mengungkapkan hal itu saat menyaksikan penandatangan nota kesepahaman kerja sama antara PT Indonesia Mecca Tower dengan PT Bayarind Artha Internusa. Kedua pihak menyepakati kerja sama dengan total investasi sebesar Rp1,45 triliun untuk pengembangan usaha pertanian dan nelayan.

Menteri/Kepala Bappenas/PPN) Suharso Monoarfa usai menyaksikan penandatangan MoU antara PT Indonesia Mecca Tower dengan PT Bayarind Artha Internusa. Ist

Menurut Suharso, langkah ini dalam rangka mendukung pelaksanaan proyek prioritas strategis RPJMN 2020-2024 untuk penguatan jaminan usaha serta 350 korporasi petani dan nelayan melalui pengembangan digitalisasi rantai pasok pangan dengan sistem dompet elektronik berbasis syariah.

“Nota Kesepahaman ini menyepakati langkah nyata didalam meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani dan nelayan, produktivitas komoditas petani dan nelayan, serta kemandirian dan profesionalisme petani dan nelayan itu sendiri,” jelas Suharso di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, sebagaimana keterangan tertulisnya, Senin (10/2/2020).

Penandatangan MoU antara PT Indonesia Mecca Tower dengan PT Bayarind Artha Internusa di kantor Bappenas. Ist
Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Dikatakan, salah satu upaya penguatan jaminan usaha serta 350 korporasi petani dan nelayan di dalam proyek prioritas strategis adalah proyek digitalisasi rantai pasok pangan berbasis e-Wallet syariah. Layanan e-Wallet syariah merupakan sistem pembayaran secara elektronik dengan menggunakan aplikasi digital.

“Program ini memudahkan para petani dan nelayan untuk bisa membeli kebutuhan sehari-hari dan keperluan produksi, tanpa harus menunggu pendapatan dari hasil panen dan tangkap. Sistem aplikasi ini tidak memungut biaya dan hanya mendapatkan imbalan dari metode bagi hasil yang berbasis syariah,” paparnya.

Menteri/Kepala Bappenas/PPN) Suharso Monoarfa. Ist

Suharso memandang, penerapan sistem tersebut dinilai sejalan dengan arah kebijakan yang dirumuskan Kementerian PPN/Bappenas dalam menciptakan kesempatan petani dan nelayan sekaligus juga menjadi pemegang saham perusahaan yang berbasis syariah serta upaya di dalam memperkuat keuangan inklusif bagi seluruh masyarakat.

“Diharapkan kerja sama ini dapat mendukung pencapaian target major project secara nasional, yaitu meningkatkan pendapatan petani rata-rata lima persen per tahun dan pendapatan nelayan rata-rata 10 persen per tahun, serta produktivitas komoditas lima persen per tahun,” jelasnya.

Menurut Suharso, melalui program ini, Bappenas berupaya membantu untuk merealisasikan pusat pemasaran (marketplace) yang bisa menjangkau jutaan petani dan nelayan di Indonesia.

Suharso berharap, dengan keberadaan marketplace ini dapat memangkas panjangnya mata rantai distribusi yang selama ini menyulitkan petani dan nelayan untuk mendapat tambahan pendapatan.

Program Major Project Korporasi Petani mencakup pendirian badan usaha, dukungan pembiayaan, produksi dan penanganan pascapanen, serta pemasaran komoditas pangan dan pertanian. (ATN)

 

 

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU