Korban Bunuh Diri, Berprofesi Penjahit Sepatu di Mall Mandonga

43,898
Screenshot percakapan terakhir korban bunuh diri di Mall Mandonga, Nasaruddin dengan Sitti Habiba, kakaknya.

KENDARI, LENTERASULTRA.COM- Temuan mayat di depan Mall Mandonga kota Kendari sudah diidentifikasi. Korban bernama Hasrudi. Pria kelahiran 1997 ini berprofesi sebagai penjahit sepatu di pusat perkulakan setempat.

Belum diketahui pasti apa penyebab, sehingga pria yang pernah mengenyam pendidikan hingga kelas dua, di SMA Negeri 7 Kendari ini bunuh diri. Yang jelas beberapa jam sebelum Hasrudi meninggal dunia, dia sempat berkomunikasi dengan kakaknya, Siti Habiba dan makan di salah satu rumah makan di bilangan jalan Bunga Seroja, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.

Mami, pemilik rumah makan di Lahundape mengatakan, usai shalat Jumat (17/1/2020), Hasrudi  sempat makan bersama di warungnya. Saat datang diwarungnya, pria yang belum berkeluarga ini tidak memperlihatkan wajah sedih. “Dia bahkan tertawa-tawa saat makan di warung. Setelah makan, saya tidak tau lagi kemana,” cerita Mami, saat ditemui dirumah sakit Bhayangkara Kendari, hari ini Jumat (17/1/2020) sekitar pukul 19.00 wita.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Mami merasa terkejut, setelah mendengar kabar jika Hasrudi telah meninggal dunia dengan cara yang tragis. Sementara Sitti Habiba bercerita, sebelum adiknya mengakhiri hidup, Hasrudi sempat meminta uang kepadanya melalui pesan masenger.

Melalui Habiba, Hasrudi meminta kepada kakaknya yang lain bernama Wati untuk diberikan uang. “Kak, minta tolong pi, mintakan uang sama kaka Wati. Saya mau pergi merantau, saya bosanmi di Kendari, saya kaya orang bodoh bodoh tinggal disini. Tolong pi kak mintakan,” kata Habiba membacakan pesan adiknya via masenger.

Habiba mengaku, pesan singkat itu di kirim Kamis (16/1/2020) sekitar pukul 14.56 wita. Hasrudi tidak hanya sekali mengirimkan pesan via massenger. Dalam hari yang sama, adiknya mengirimkan pesan singkat kepada kakanya. “Kerjanya menjahit sepatu di mall Mandonga,” sambung Habiba.

Mami dan Habiba berada di Rumah Sakit Bhayangkara untuk melihat langsung kondisi Hasrudi. Sebab, begitu peristiwa tragis tersebut terjadi, mayat Hasarudi dibawa di RS Polri untuk divisum.

Penulis : Adhi

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU