Tips Hadapi Anak Saat Tantrum, Orang Tua Jangan Marah
KENDARI,LENTERASULTRA.COM- Pasti kita sering menjumpai anak yang emosinya tidak terkendali saat di rumah maupun di tempat umum seperti marah, menangis kencang, menjerit,merontah,berguling-guling di dilantai, kondisi ini disebut tantrum. Tantrum biasanya dialami oleh anak yang berusia 1 sampai 4 tahun, dikarenakan terbatasnya kemampuan bahasa anak untuk mengekspresikan perasaannya.
Bisa juga tantrum dijadikan anak sebagai alat untuk mendapatkan keinginannya misal saat anak mengamuk untuk mendapatkan sesuatu dan orang tua menuruti keinginannya. Anak akan mengulangi cara tersebut di kemudian hari,jika terus dibiarkan bisa menjadi kebiasaan buruk. Tantrum pada anak memang terkadang merepotkan,tapi sebagai orangtua jangan panik dan ikut terbawa emosi.
Owner Labirin Autism Care,Andi Rizky Amelia,S.Psi memberikan beberapa tips untuk menangani kondisi anak saat tantrum. Menurutnya, dibutuhkan skill khusus sebagai orng tua untuk mengendalikan emosi serta tidak menyakiti hati anak di saat yang bersamaan.
“Pastikan orang tua mampu menguasai emosi agar terlihat tetap tenang saat anak tantrum.Jika anak sudah tenang berikan penjelasan yang baik bagaimana seharusnya anak bersikap untuk mendapatkan yang diinginkan,” katanya kepada lenterasultra.com, Minggu (5/1/2020).
Dikatakannya beragam hal bisa menjadi penyebab tantrum,ketika penyebab tantrum dapat diketahui maka akan lebih mudah bagi orang tua dalam mengatasinya.
“Seperti jika ada perasaan lapar dan mengantuk yang tidak bisa diungkapkan, jika anak belum bisa berbicara anak mungkin akan menjawab dengan mengangguk atau menggeleng,”ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskannya jika orang tua dapat mengajak anak ke tempat yang lebih sepi untuk menenangkan emosinya dan mengalihkan perhatian saat tantrum. Anak kecil sangat mudah melupakan sesuatu dan tertarik pada hal baru. Misalnya dapat memberikan mainan dan camilan kesukaannya.
Ibu dua anak ini menegaskan untuk tidak memukul dan mencubit anak saat tantrum karena itu dapat merendahkan nilai diri anak dan dapat menorehkan luka batin anak yang tidak akan sembuh dalam waktu yang lama.
“Pelukan dan ciuman bisa menjadi cara untuk menunjukkan bahwa orang tua benar-benar peduli dengan perasaan anak,” pungkasnya.
Penulis: Fiyy