BBM Langka, Pertamina Salahkan Kendaraan Pengangkut Hasil Tambang
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Antrean yang mengular terjadi di sejumlah SPBU di Kota Kendari beberapa hari terakhir. Bahkan tak jarang SPBU tutup lebih cepat, meski masih tengari bolong. Hal ini lantaran terbatasnya stok BBM.
Hatim Ilwan, selaku Manager Communication dan CSR PT Pertamina ( Persero) Marketing Operator Region (MOR) VII, Hatim Ilwan menduga fenomena itu terjadi lantaran BBM jenis solar masih digunakan oleh pihak-pihak yang tidak sesuai Perpres 191 tahun 2014.
“Dalam Perpres disebutkan kendaraan untuk pengangkutan hasil kegiatan perkebunan dan pertambangan dengan jumlah roda lebih dari enam buah tidak diperbolehkan menggunakan solar subsidi,” ujar Hatim dalam siaran pers di Kendari, Selasa, (19/11/2019).
Oleh karena itu, ia menghimbau kepada kendaraan pengangkut hasil kebun dan tambang tidak mengambil kuota untuk konsumen. Caranya dengan beralih dari menggunakan solar menjadi Dexlite atau Pertamina Dex.
Hatim bilang, hal ini tak dapat dijalankan seorang diri. Oleh karena itu, ia meminta dukungan dari Pemda dan masyarakat untuk turut melakukan pemantauan
“Dukungan dari Pemda, aparat keamanan dan masyarakat luas pun diharapkan guna sama-sama mengawasi agar solar dikonsumsi oleh pihak sesuai peruntukan,” katanya.
Sementara untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi beberapa waktu lalu, Hatim menyebut bahwa pihaknya telah menyalurkan BBM jenis solar 1,8 juta liter per hari. Angka ini meningkat 17,3% dari penyaluran biasanya yang hanya 1,5 juta liter per hari.
“Sampai dengan Hari Jumat 15 November 2019, Pertamina MOR VII Branch Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulseltra), misalnya telah menyalurkan rata-rata 1,5 juta liter Solar per hari ke 259 SPBU di wilayah Sulseltra. Namun semenjak kemarin Sabtu 16 November 2019 Pertamina sudah menambah penyaluran Solar sebanyak 17,3 persen di wilayah Sulseltra, sehingga kini sebanyak 1,8 juta liter per harinya,” kata Hatim.
Tidak hanya itu, Pertamina jug menyiagakan serta menambah ritase armada pengangkut bbm ke SPBU-SPBU di wilayah tersebut.
“Kami berharap dengan adanya penambahan ritase armada, kebutuhan BBM di masing-masing SPBU yang disebabkan adanya peningkatan konsumsi masyarakat bisa dengan cepat terpenuhi,” kata Hatim.
Dalam kesempatan tersrbut, Hatim juga memastikan bahwa dtok solar hingga akhir tahun 2019 bakal tercukupi. Adapun realisasi solar subsidi untuk Sulseltra sudah mencapai 548 juta liter hingga Oktober 2019.
“Masyarakat diharapkan tenang dan tidak usah khawatir. Mengisilah secara bijaksana dan sesuai kebutuhan,” tutup Hatim.