Gagal di Pileg 2014, Kini Sarif Ramadhan Siap bekerja untuk Rakyat Muna
MUNA, LENTERASULTRA.COM – Usai dilantik sebagai Anggota DPRD Muna periode 2019-2024, Sarif Ramadhan yang terpilih menjadi wakil rakyat melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) siap bekerja untuk rakyat.
Sebelum menikmati kursi empuknya saat ini, Sarif pernah mengalami kegagalan dalam pencalegkan periode 2014-2019. Kala itu, dia mencoba keberuntungan lewat partai Golkar namun tak terpilih.
“Saat itu saya memporoleh suara sebanyak 830 lewat partai golkar,tetapi belum menjadikan saya sebagai wakil Rakyat. Tapi bagi saya itu adalah kesuksesan yang tertunda,” katanya.
Sarif menjelaskan, pada periode 2019-2024 ini, dia lebih memilih partai PKB sebagai kendaraan politiknya dibanding Golkar untuk menuju kursi DPRD Muna lantaran terjadi dualisme kepemimpinan di Partai Golkar. Dimana dia bersama beberapa teman di partai Golkar mendukung Rusman Emba, sehingga menyebabkan mereka dikeluarkan dari Partai Besutan Aburizal Bakrie itu.
“Saat Pilkada Muna 2015 lalu,saya menyatakan dukungan kepada Pak Rusman, sehingga saya dikeluarkan dari partai Golkar. Olehnya itu, saat Pilcaleg ini saya memilih Partai PKB. Dimana di partai ini kami mendapat perlakuan yang adil dari ketua DPC PKB Muna Pak Arwaha. Perlakuan beliau kepada kami baik kader maupun non kader,tidak dibeda-bedakan, tentu ini suatu kesyukuran bagi saya. Alhamdulillah di Dapil enam, saya memperoleh suara 1300 lebih sehingga berhasil mengantarkan saya menjadi wakil rakyat di DPRD Muna,” jelasnya.
Dia juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menjadi wadah penyambung suara Masyarakat di Parlemen Kabupaten Muna.
“Saya bisa berada di kursi DPRD Muna saat ini,tidak lepas dari dukungan keluarga dan kerabat saya di dapil enam. Karena sebelum saya mencalonkan diri pada pileg 2019 ini ,terlebih dahulu saya bertanya kepada tim-tim saya saat Pilcaleg 2014,Alhamdulillah dukungan mereka tidak berubah. Sehingga suara saya dari 830 meningkat menjadi 1300 lebih,” tandasnya.
Reporter: Fifhy
Editor: Restu Fadilah