Ketua KKST Minta Pelaku Penembakan Mahasiswa UHO Diusut Tuntas

319
Syarifuddin Udu, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara. (Istimewa)

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Demo besar-besaran yang merenggut nyawa dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengundang simpati  berbagai pihak. Syarifuddin Udu salah satunya. Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) ini, menyampaikan rasa perihatin dan turut berbelasungkawa atas gugurnya Randi (21), mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Yusuf Kardawi, mahasiswa Fakultas Tehnik.

“Saya atas nama Ketua Umum KKST, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa meninggal dunia terhadap dua orang mahasiswa UHO yang melakukan demonstrasi di depan Kantor DPRD Prov Sultra,” kata Syarifuddin.

Tidak hanya itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kementrian Dalam Negeri ini juga turut mendoakan agar dua mahasiswa asal Kabupaten Muna husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Selain itu, pria kelahiran Lakologou, Kabupaten Muna ini juga mengkritisi penyebab tewasnya dua mahasiswa UHO itu. Menurut Syarifuddin Udu, hilangnya dua nyawa saat demo besar-besaran Kamis (26/9/2019) lalu, menjadi  sorotan banyak kalangan, termasuk Presiden Joko Widodo.

Bahkan presiden, sambung pejabat eselon satu di Kemendagri ini, menyayangkan sikap represif yang dilakukan aparat keamanan dalam mengamankan aksi demo serta meminta polisi untuk melakukan investigasi terkait kematian dua mahasiswa tersebut.

Related Posts

Pengumuman Kabupaten Bombana

Begitu pula dengan dirinya, Sarifuddin Udu juga menegaskan kepada aparat kepolisian Polda Sultra untuk mengusut tuntas peristiwa berdarah yang membuat Randi dan Yusuf Kardawi dipaksa kehilangan nyawa. Selain itu, dia juga meminta agar pelaku penembakan yang menyebabkan dua mahasiswa asal Kabupaten Muna itu meregang nyawa, secepatnya diungkap dan diberi tindakan tegas.

“Selanjutnya kepada adik-adik mahasiswa agar dalam menyampaikan pendapat di depan umum bsa menahan diri sehingga tdk terjadi anarkis dan tdk mudah terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab,” pintanya.

Pada 26 September 2019 lalu, ribuan mahasiswa di Kendari menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Sultra. Aksi demonstrasi tolak RKUHP dan RUU KPK itu berujung maut.

Dua mahasiswa UHO yaitu Randi (21), Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan Yusuf Kardawi (19), Mahasiswa Fakultas Teknik dinyatakan tewas

Randi tewas karena diduga terkena peluru tajam yang digunakan oleh aparat kepolisian. Sedangkan Yusuf meninggal lantaran kepalanya kena benturan keras akibat bentrok dengan aparat kepolisian. Berbeda dengan Randi yang langsung tewas begitu tiba di RS, Yusuf justru sempat mendapatkan pertolongan medis terlebih dahulu.

Penulis: Restu Fadilah

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU