Dada Kanan Robek, Mahasiswa UHO Tewas Saat Demo Tolak RUU KUHP

503
Danrem 143 Haluoleo, Kolonel Infantri Yustinus

LENTERASULTRA.COM- Demo besar-besaran menolak Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) di Kendari, Sulawesi Tenggara merenggut korban jiwa. Satu mahasiswa  bernama Randi ditemukan tidak bernyawa, saat aksi demo di depan kampus AMIK Catur Sakti, di jalan Abdullah Silondae, Kecamatan Mandonga.

Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Haluoleo (UHO) ini mengalami luka  dada robek dibagiansebelah kanan. Kuat dugaan mahasiswa semester tujuh ini, terkena benda tajam saat mengikuti aksi demonstrasi yang melibatkan ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Kendari.

Sekitar pukul 15.30 WITA, Randi dibawah rekan-rekannya di Rumah Sakit Ismoyo, jalan La Ute Kendari. Kurang lebih dua jam di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat itu, jenazah mahasiswa semester tujuh ini keluar dari Instalasi Gawat Darurat (IGD), kemudian dibawa menggunakan ambulance, menuju Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Saat masuk di rumah sakit, korban dalam kondisi meninggal,” kata Komandan Korem (Danrem) 143 Kolonel Infantri Yustinus Nono Yulianto, usai jenazah Randi dikeluarkan dari IGD RS Ismoyo menuju RSUD Kota Kendari. Danrem belum memastikan penyebab sehingga mahasiswa UHO itu meninggal dunia. Untuk memastikan hal itu, Kolonel Yustinus mengaku harus dilakukan otopsi.

Pantauan wartawan lenterasultra.com di RS Ismoyo, begitu Randi diketahui berada di RS Ismoyo, rekan-rekannya terlihat memadati IGD. Bahkan beberapa diantara mereka terlihat menangis di depan pintu IGD. Tidak hanya itu, ratusan personil TNI berpakaian lengkap juga terlihat melakukan pengamanan super ketat di depan IGD hingga pintu masuk RS Ismoyo. Usai jenazah Randi dikeluarkan sekitar pukul 17.39 WITA, rekan rekan mahasiswa maupun personil TNI terlihat membubarkan diri.

Ketua Jurusan Budidaya Perairan (BDP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UHO, Wellem Mustika membenarkan jika Randi merupakan mahasiswanya. ” Randi mahasiswa saya. Dia angkatan 2016 program studi BDP,” katanya. Wellem mengaku hingga tadi malam, sekitar puk 19.00 WITA, jenazah Randi masih berada di ruang operasi untuk dilakukan otopsi.

Penulis : Adhi

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU