Dialog Kebangsaan Bersama Umat Hindu Sultra, Ini Pesan Stafsus Presiden
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Staf Khusus Presiden Bidang Politik, Ari Dwipayana memenuhi undangan dialog kebangsaan bersama umat hindu se-Sulawesi Tenggara. Dalam kesempatan tersebut, Ari menekankan pentingnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama generasi muda trans. Sehingga bisa bersaing bukan hanya di tingkat daerah tapi di tingkat nasional bahkan di tingkat internasional.
“Dari generasi ke generasi kualitas harus lebih baik agar mampu bersaing dengan yang lain,” ucap Ari dalam keterangan resmi yang diterima Lenterasultra.com seperti ditulis Sabtu, (21/9/2019).
Ari bilang, program presiden Jokowi di periode kedua ini adalah memprioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia pun mengajak masyarakat untuk memanfaatkan peluang ini.
“Mari gunakan kesempatan yang diberikan pemerintah. Pemerintah saat ini, akan berusaha memberikan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata ke seluruh wilayah Indonesia tanpa perbedaan,” tambahnya.
“Semakin kuat persatuan dan kerukunan masyarakat kita dalam kemajemukan dan perbedaannya, maka akan semakin mudah kita mencapai kemajuan,” ungkap Doktor lulusan Fisipol UGM ini.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sultra, I Nyoman Sudiana memaparkan kondisi masyarakat hindu di wilayah trans.
“Saat ini, masyarakat trans yang ada adalah generasi ke-2 dan sudah memasuki generasi ke-3. Sudah banyak kemajuan baik di bidang ekonomi maupun kualitas sumber daya manusia yang dicapai dibandingkan dengan generasi awal datang ke sini,” paparnya.
Bahkan, lanjut I Nyoman Sudiana, hampir setiap keluarga sudah punya anggota keluarga bergelar sarjana. Dimana sebagian besar, adalah guru dan tenaga kesehatan.
Ia menambahkan, sampai saat ini, umat Hindu di Sultra ada sekitar 150 ribu jiwa. Angka ini, tersebar di 12 daerah dari 17 kabupaten/kota di Sultra.
“Mereka berkontribusi dalam membangun Sultra. Bukan hanya sebagai petani dan pengusaha, tapi juga dalam pemerintahan dan legislatif,” pungkasnya.