Menakar Kekuatan Mantan Sekda vs Anak Bupati Konsel di Bursa Bakal Calon Wawali Kota Kendari
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Tim internal PKS telah selesai melaksanakan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan bakal calon (Balon) wakil wali kota kendari. Hasilnya, tiga peserta dinyatakan lolos uji kelayakan dan kepatutan oleh para penguji.
Mereka adalah Alamsyah Lotunani, Adi Jaya Putra dan HS Ali Jabbar. Kini, PKS tinggal menentukan siapa di antara mereka yang bakal diajukan ke Partai Koalisi utuk dikocok.
Adapun, di antara ketiganya, yang paling santer dibicarakan adalah Alamsyah Lotunani, dan Adi Jaya Putra. Lantas seperti apa kekuatan mereka berdua untuk menaklukan hati internal PKS?
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Alamsyah Lotunani merupakan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari. Sebagai mantan Jenderal ASN selama beberapa tahun lamanya, pengalamannya di bidang birokrasi tentu sudah tak perlu diragukan lagi. Terlebih, Alamsyah juga pernah menjabat sebagai Kepala Bapedda Kota Kendari.
Sedangkan Adi Jaya Putra, selain merupakan Anak Bupati Konsel Surunuddin Dangga, ia juga merupakan seorang pengusaha. Pria lulusan lulusan Univesrsity of New South Wales Sydney Tahun 1999-2001 memiliki riwayat pekerjaan yang cukup mencengangkan.
Bayangkan saja, pada tahun 2012, suami dari Fitriani Sinapoy itu pernah menjabat sebagai Direktur Utama di PT Aksan Raya. Selanjutnya pada 2015, ia pernah menjabay sebagai Komisaris Utama di PT Konawe Pratama.
Kemudian pada tahun 2016, ia juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Surya Adhy Perkasa. Terakhir, pada tahun 2017, ia pernah menjabat sebagai Direktur CV Surya Mandiri Resources.
Menurut Pengamat Politik Sultra, Najib Husen, jika indikator penilaian PKS berbasis pada pengalaman san prestasi akademik di bidang pemerintah dan politik, Alamsyah memenuhi tolak ukur tersebut.
“Saya kira kriteria yang disebutkan di atas, telah dimiliki oleh mantan jenderal PNS yang juga politisi PDIP itu. Manakala indokator tersebut menjadi patokan mereka dalam membangun Kota Kendari,” kata Najib di Kendari, Selasa, (18/6/2019).
Namun, jika indikator penilaian yang digunakan membangun Ibu kota Provinsi Sultra dengan konsentrasi pada pembangunan Kota Kendari sebagai kota industri, maka kemungkinan pilihan PKS jatuh kepada Adi Jaya Putra.
“Sekarang dua hal jadi pilihan PKS. Apakah mau fokus pada pemerintahan atau kota kendari sebagai kota jasa,” pungkasnya.