Bentrok Buton, Hanya 75 Rumah yang Bakal Dibangun Kembali
BUTON, LENTERASULTRA.COM – Dari 87 rumah yang terbakar karena bentrokan antar pemuda, hanya 75 rumah yang akan kembali dibangun. Ini setelah Pemerintah Kabupaten Buton melakukan identifikasi.
Bupati Buton, La Bakry mengatakan memang data sebelumnya terdapat 87 rumah yang terbakar akibat bentrokan antar pemuda Desa Gunung Jaya dan Desa Sampoabalo. Namun, setelah dilakukan pendataan, ternyata hanya 75 rumah yang dirasa perlu dibangun kembali lantaran rusak parah dan tidak bisa digunakan.
“Setelah kita idenfitikasi, jumlah secara keseluruhan itu sebanyak 75 saja,” katanya saat ditemui di Desa Gunung Jaya, Selasa,(11/6/2019).
Lanjut La Bakry, sejumlah rumah itu akan dibangun kembali sesuai dengan janji Gubernur Sultra. Adapun sejauh ini, Dinas Pekerjaan Umum telah menurunkan alat berat guna merobohkan sisa-sisa bangunan yang tidak layak huni, sekaligus membersihkan puing-puing bangunan yang tersisa.
“Alat berat juga sdah digerakan untuk bersihkan sekaligus merobohkan bangunan yang rusak parah,” tukasnya.
Sebagai informasi, sejumlah rumah Warga Desa Jaya terbakar akibat kerusuhan beberapa waktu lalu. Akibatnya, ratusan warga Desa Gunung Jaya pun harus mengungsi.
Adapun kerusuhan di Buton ini terjadi karena konvoi yang dilakukan oleh segelintir warga dari Desa Sampuabalo saat malam takbiran, Selasa, 4 Juni 2019 lalu. Mereka, konvoi dengan menggunakan motor berknalpot racing dan memainkan gas motornya.
Masyarakat di Desa Gunung Jaya merasa terganggu dan tidak menerimanya. Akhirnya terjadilah percekcokan diantara keduanya.
Aparat kepolisian setempat sempat melerai dua kubu yang bertikai itu. Sayangnya, hal tersebut hanya meredam emosi warga sesaat saja.
Buktinya pada Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, sekitar pukul 14.30 WITA, massa dari Desa Sampuabalo datang ke Desa Gunung Jaya dan melakukan aksi pembakaran rumah Warga Desa Gunung Jaya dengan menggunakan bom molotov. Akibatnya, 2 orang meninggal dunia dan 10 orang luka-luka.