Hari Pertama Pasar Murah, Elpiji 3 Kg Diserbu Warga
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah Kota Kendari mulai membuktikan keseriusannya untuk menstabilkan harga yang mulai bergejolak sejak awal bulan Ramadhan. Senin, (13/5/2019), Pemkot Kendari melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menggelar operasi pasar murah di Lapangan Benu-benua, Kendari Barat.
Berbagai bahan pokok dengan harga murah dijejerkan di pasar dadakan tersebut. Seperti beras, minyak goreng, gula, terigu, mentega, telur, bawang merah. Selain bahan pokok, pasar murah ini juga menjual gas elpiji 3 Kg.
Berdasarkan pantauan jurnalis lenterasultra.com di lokasi, stand gas elpiji lebih banyak diserbu warga ketimbang stand lainnya. Mereka rela mengantri hingga berdesak-desakan demi mendapatkan gas elpiji tabung berwarna melon tersebut.
“Di sini murah harganya, kalau dijual di kios harga mencapai Rp 25 ribu kadang sampai Rp 30 ribu per tabung. Jadi dari pada beli di kios mending saya datang kesini,” katanya sambil berbincang-bincang dengan jurnalis lenterasultra.com.
Kepala Disperdagkop dan UKM Kota Kendari, Syam Alam mengatakan, pihaknya memang sengaja mendatangkan elpiji subsidi. Ini lantaran banyak masyarakat yang mengeluh akan harga elpiji subsidi yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
“Karena di luar banyak yang jual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), makanya kita datangkan elpiji di pasar murah,” jelasnya.
Semntara itu, dalam kesempatan yang sama, Sales Executive LPG Pertamina Kendari, Arnaldo Andika Putra mengatakan, Pertamina menyiapkan satu truk setiap hari untuk memenuhi kebutuhan elpiji selama operasi pasar murah berlangsung. Satu truk itu jumlahnya mencapai sekitar 560 tabung.
Bukan hanya elpiji 3 kg yang dijejerkan, tetapi juga elpiji bright gas 5 kg dan elpiji 12 kg. Harga yang dijual untuk elpiji 3 kg Rp 18 ribu per tabung, elpiji Bright gas 5,5 kg Rp 75.500 per tabung dan elpiji 12 kg Rp 163 ribu per tabung.