Abrasi di Tanjung Laimeo, 13 Rumah Nyaris Ambruk

849
Abrasi di Tanjung Laimeo, Konut. (IWAN/LENTERASULTRA.COM)
Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

KONUT LENTERASULTRA.COM – Abrasi terjadi di Tanjung Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa, (24/4/2019). Akibatnya 13 rumah warga yang berada di dekat lokasi dua desa nyaris ambruk diterjang ombak.

Warga Desa Tanjung Laimeo, Aras mengatakan, abrasi pantai mulai terjadi dengan ketinggian air di permukaan laut mencapai 2 meter. Situasi itu, mebuat rumah warga Desa Laiemo dan Tanjung Laimeo yang berada didekat bibir pantai nyaris ambruk akibat hantaman ombak.

“Rumah warga di bagian sisi belakang (dapur) sudah dimasuki air mencapai dua meter. Yang paling parah rumah warga di dusun 1 Desa Tanjung Laimeo. Itu bahkan ada rumah salah soerang warga hancur bagian belakang rumahnya tinggal tiangnya saja tersisa,” kata Aras dikonfirmasi Rabu (24/4/2019).

Diungkapkan Aras, rumah warga Desa Tanjung Laimeo yang terkena abrasi pantai sebanyak 10 unit. Sedangkan Desa Laimeo, 3 unit. Untuk Desa Laimeo tak hanya merusak rumah warga saja, tapi juga mengancurkan jalan nelayan yang dibangun Pemda Konut beberapa waktu lalu dekat bibir pantai sepanjang 1 kilo meter.

“Warga Desa Tanjung Laimeo atas nama pak Jusman sudah tinggalkan rumahnya, karena bagian belakang hancur tinggal tiang saja, air juga sudah masuk ke rumah. Sama dengan rumah pak Aripudin juga rusak sampai lantai belakang rumah ikut hancur,”ungkapnya.

Dia menambahkan, kondisi musim penghujan yang terjadi saat ini membuat arus ombak semakin besar. Dan dikhwatirkan dapat meruntuhkan rumah warga yang berada dekat bibir pantai.

“Di sekitar pantai itu rata-rata rumah warga nelayan, dan tinggal disitu bersama keluargannya. Air pasang itu terjadi mulai pukul 08.00 wita pagi dan pukul 20.00 wita malam. Surut sekitar 2 jam saja,”ujarnya.

Menindak lanjuti hal itu, dirinya bersama warga setempat telah mengajukan permohonan bantuan ke Pemda Konut untuk mengatasi abrasi pantai, yang telah menjadi langganan tahunan warga sekitar.

“Alhamdulillah dari Pemda melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, kami mendapat respon untuk dirikan talub penangkal abrasi pantai. Yang kami usulkan dari warga sepanjang 450 meter. Untuk tahap pertama di bulan juni akan dibangun dulu sepanjang 200 meter yang berada tepat di belakang pemukiman warga,” tukasnya.

Reporter: Iwan
Editor: Restu Fadilah

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU