Tokoh Lintas Agama Serukan Pemilu Damai di Kota Kendari

9,166

 

Perwakilan tokoh lintas agama saat deklarasi tentang pemilu damai.

KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Sejumlah tokoh lintas agama di Sulawesi Tenggara (Sultra) masing-masing perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU), PW Muhammadiyah, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) menggelar deklarasi untuk pemilu damai 2019 yang akan dihelat pada 17 April mendatang.

Deklarasi tersebut dilakukan di salah satu hotel yang ada di Kota Kendari pada 4 April 2019 lalu. Para tokoh lintas agama dari masing-masing perwakilan merasa perlu dilakukannya deklarasi agar semua umat bersatu untuk menciptakan pemilu yang aman dan nyaman.

Terdapat lima poin penting yang disepakati untuk menjadi imbauan. Kelima isi deklarasi yang disepakati tokoh lintas agama tersebut antara lain :
1. Menjunjung tinggi nilai pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
2. Seruan untuk tidak golput dalam pelaksanaan pemilu 17 April.
3. Memahami proses pencoblosan, sehingga saat perhitungan suara, suara yang telah disalurkan sah.
4. Tidak menggunakan tempat ibadah sebagai tempat kampanye.
5. Dalam pelaksanaan pemilu, menolak adanya money politik, hoax dan ujaran kebencian.

Para perwakilan lintas tokoh agama juga sepakat untuk menyukseskan jalannya pelaksanaan pemilu tanpa harus mengintervensi pada pilihan masing-masing.

Related Posts
PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Seperti yang dikatakan PWNU Sultra, KH. Muslim bahwa perbedaan dari setiap orang itu wajar, namun bukan berarti perbedaan itu yang akan menjadikan seseorang menjadi bercerai berai. Ia bahkan menilai jika perbedaan itu jalan untuk menuju kesatuan mana kala bisa duduk bersama.

“Dalam rangka pelaksanaan pemilu ini mari tetap jaga kebersamaan, jika ada sedikit perbedaan silahkan saja namanya juga pilihan tapi setelah pemilihan kita harus kembali bersatu karena kita sudah memiliki pemimpin,” pesannya.

Jelang pemilu ini, seluruh warga juga pasti sudah memiliki pilihannya masing-masing. Untuk itu ia meminta untuk mempergunakan hak pilih tersebut sebaik mungkin agar mendapatkan pemimpin yang baik.

“Pesta demokrasi ini salah satu cara untuk menentukan pemimpin, mari kita ikut berpartisipasi, jangan memilih golput. Golput itu bukan pilihan,” tegasnya.

Para tokoh lintas agama yang hadir dalam deklarasi tersebut berharap dengan adanya imbauan yang telah disepakati maka kedepannya tidak ada lagi sekat karena perbedaan pilihan. Pasalnya, setiap pilihan sudah dipertimbangkan masing-masint sehingga dengan deklarasi damai itu dapat menyatukan semua golongan.

Laporan: Fiyy

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU