Viral Rombongan Gubernur Kecelakaan, Ini Penjelasan Ali Mazi
KENDARI, LENTERASULTRA.COM – Pemerintah provinsi angkat bicara terkait video viral, pria berbadan tegap yang bersikap arogan saat kecelakaan kendaraan di pertigaan pasar Baruga, Minggu (9/12). Melalui Biro Media Ali Mazi, Ilham Mohidin, mengaku jika pria tersebut merupakan personil pengamanan tertutup (Pamtub) Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi.
Menurut Ilham, video yang diupload di media sosial itu, dipicu kecelakaan kendaraan rombongan Gubernur saat menuju bandara Halu Oleo. Saat menggelar jumpa pers di hadapan sejumlah media, Ilham mengurai kembali peristiwa tersebut.
Versi Ilham, kejadian ini bermula dari rencana keberangkatan Gubernur dan rombongannya menuju bandara Halu Oleo. Saat melintas di sekitar pertigaan pasar Baruga, iring iringan rombongan gubernur berpapasan dengan rombongan jamaah umroh yang belakangan diketahui diketuai oleh Yayan.
Saat mobil yang ditumpangi Ali Mazi hendak menyalip, rombongan mobil umroh sama sekali tidak memberikan akses jalur kanan. Padahal mobil Patwal (Patroli dan Pengawalan) yang mengawal rombongan Ali Mazi sudah membunyikan sirine dan beberapa kali memberi klakson permintaan untuk diberikan jalan.
“Tapi rombongan Yayan ini tak menggubris,” seraya menambahkan peraturan soal para pengendara di jalan yang harus memberikan akses terlebih dahulu kepada kendaraan yang paling urgen. Salah satunya mobil kepala daerah yang sedang melintas.
Karena tidak diberi jalan oleh rombongan Yayan, Ali Mazi pun meminta kepada semua awak penumpang untuk bersabar dan ikut masuk dalam iring-iringan rombongan Yayan, sampai akhirnya di tempat yang agak luas bisa menyalip mobil rombongan jamaah umroh.
Singkat cerita, mobil yang tengah berpacu dalam kecepatan 60 km/jam itu pun berhenti mendadak. Ini lantaran mobil yang dikendarai Yayan melakukan pengereman mendadak guna menghindari tabrakan dengan pengendara motor yang melintas dari arah pasar untuk mengakses jalur yang berseberangan.
“Karena berada di tengah rombongan Yayan, maka mobil Patwal, mobil dinas Gubernur Sultra dan mobil pengawalan tertutup (Pamtub), semuanya ditabrak dari belakang,” jelasnya seraya menambahkan bahwa mobil Pamtub sudah berhasil mengerem dan berhenti satu meter di belakang Mobil Dinas Gubernur, namun mobil rombongan Yayan datang menghantam mobil Pamtub dari belakang dengan keras. Sehingga semua mobil terdorong ke depan.
Selepas tabrakan beruntun, Pamtub segera memblokade mobil Dinas Gubernur Sultra sekaligus memeriksa kondisi orang nomor satu di Sultra. Beruntung, Ali Mazi tidak mengalami cidera.
“Meski begitu masih tetap harus dilakukan pemeriksaan Dokter Protokoler untuk memastikan tidak adanya luka dalam atau cidera otot bagian dalam pada diri Gubernur Sultra,” ucapnya.
Lanjut Ilham, setelah peristiwa ini, bukannya berhenti dan mempertanggung jawabkan perbuatannya. Mobil yang dikendarai Yayan malah kabur. Sehingga membuat pamtub harus melepaskan satu kali tembakan peringatan ke atas untuk membuat si Yayan berhenti.
“Saat didekati, Yayan justru menolak bertanggungjawab. Dua rekan pamtub semakin marah. Setelah adu mulut, personil pengamanan tertutup segera menyita STNK dan SIM si pengendara untuk diproses lebih lanjut,” katanya.
Sementara itu, terkait adanya pemukulan yang terjadi, Ilham menerangkan bahwa itu dipicu oleh salah satu anggota rombongan Yayan yang berbicara dengan nada provokasi.
Sementara itu, Kadis Kominfo Provinsi Sultra, Kusnadi mengatakan persoalan ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Ia mengaku menyerahkan semua proses hukum ini kepada aparat penegak hukum (apgakum). (Pebry)