Anggaran Porprov Muna Masuk di Meja Jaksa, Medio Januari Diusut
MUNA, LENTERASULTRA.COM – Problem anggaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII yang diporsikan bagi atlet kabupaten Muna, sepertinya bakal berujung ke ranah hukum. Sebab saat ini, Kejaksaan Negeri Muna, tengah mengumpulkan bahan data (Pulbaket) terkait anggaran yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna, sebesar Rp 9,7 miliar itu.
Sinyal pengusutan anggaran Porprov Muna ini mengemuka setelah Gerakan Anti Korupsi Indonesia (GAKI) Sulawesi Tenggara melakukan aksi demontrasi digedung korps Adhyaksa Muna. Ketua GAKI Sultra Hasrul Liana menilai, anggaran yang tak transparan pengelolaannya, terindikasi ada penyelewengan yang dilakukan oknum tertentu. Tudingan itu berangkat dari banyaknya keluhan para atlet saat bertanding di Kolaka. Itu terlihat mulai pengadaan seragam tak lengkap, konsumsi serta tempat penginapan atlet yang dinilai tak layak ditinggali.
“Ini sangat disayangkan. Seharusnya dengan dana yang begitu besar, para atlet mendapat fasilitas memadai. Tapi, faktanya tidak. Mereka dibiarkan begitu saja. Malah ada atlet yang masuk puskesmas, tapi tidak dipedulikan oleh panitia. Ini harus disikapi serius. Jaksa harus membentuk tim investigasi, ” geram Hasrul Liana dengan suara melengkingnya.
Hasrul menyebut tiga oknum yang harus bertanggung jawab atas pengelolaan dana miliaran itu. Ketiga petinggi ini, sudah pasti mengetahui peruntukkan dan dibelanjakan kemana saja duit tersebut.
“Masalah ini harus serius dipressure (diusut), karena ada indikasi untuk mencari keuntungan dengan mengorbankan para atlet. Jaksa cukup memeriksa tiga orang penting ini,” teriaknya.
Kejari Muna berjanji bakal mengusut tuntas kasus itu. Hanya, jaksa kawakan menilai, usai kegiatan selesai, baru dilakukan pemeriksaan. Paling lama, medio Januari 2019, sudah berjalan pemeriksaan.
“Mulai dari saat ini, kami telah melakukan pengumpulan hahan keterangan (Pulbaket). Ada dua anggota Kejari yang berada di Kolaka. Mereka saya tugaskan untuk mengumpulkan data-data,” tandas Kajari Muna, Husin Fahmi didamping Kasi Intel, La Ode Abdul Sofyan. (Ery)