Pengakuan Korea Selatan Untuk Sultra Emas
KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Sejak menduduki jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, Ali Mazi-Lukman Abunawas memiliki program prioritas 100 hari. Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) harus berkomitmen mewujudkan program yang masuk dalam visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur, periode 2018–2023.
Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Sekretariat daerah Sultra merupakan salah satu OPD yang berkomitmen mewujudkan visi-misi pasangan dengan jargon “AMAN” (Ali Mazi-Lukman). Buktinya menjelang 100 hari kepemimpinan AMAN di Bumi Anoa, berbagai program yang menjadi program prioritas atau Visi Misi Ali Mazi-Lukman, sudah dijalankan bahkan telah dirampungkan oleh instansi yang kini dipimpin Harmin Ramba itu.
Salah satunya adalah menggagas kerja sama dengan salah satu perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) PT Gyundai Group yang membawahi beberapa perusahaan.
Kerjasama ini berupa program budidaya tanaman kayu energi biomassa untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri wood pellet. Jenis kayu yang akab dibudidayakan adalah kayu kaliandar. Kayu ini akan menjadi bahan baku untuk program energi terbarukan.
Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Sultra, Harmin Ramba menyebut, program yang sementara digagas tersebut tidak lari dari visi-misi pembangunan Sultra yakni, membangun keamanan insani pada pilar ekonomi, pangan, kesehatan, lingkungan, pribadi, komunitas dan politik.
Membangun manusia Sultra menjadi warga negara yang bermoral dengan menghadirkan kepemimpinan humanis dan birokrasi modern. Memajukan ekonomi lokal melalui peningkatan infrastruktur secara berkeadilan dan berkelanjutan.
“Memajukan kesehatan, pendidikan, dan masalah-masalah sosial. Meningkatkan inklusifitas melalui perwujudan kepemerintahan desa yang baik (Good Village Governance), kesejahteraan desa dan pembangunan perdesaan. Serta meningkatkan, konektivitas dan kemitraan antar pemerintahan, swasta dan masyarakat dalam rangka peningkatan daya saing daerah,” lanjutnya. Pogram ini tercantum dalam 5 pilar Sultra Emas AMAN yakni, Sultra cerdas, Sehat, Bantuan Keluarga Miskin, Beradab dan Beriman dan Sultra Produktif.
Harmin melanjutkan, terkait tahapan kerjasama dengan PT Hyundai Group ini, pihak ketiga telah mengajukan surat permohonan kerjasama ke Gubernur dengan melampirkan proposal perusahaan dan studi kelayakan kerjasama. Bahkan Gubernur telah menindaklanjutinya dengan mendisposisi ke Sekretaris Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD) dan ditindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dengan Tim TKKSD dan OPD terkait Pergub No. 32 Tahun 2017 Pasal 15.
Setelah itu, TKKSD mengadakan rapat penilaian proposal dan studi kelayakan, setelah proposal dinyatakan layak, TKKSD menyiapkan materi naskah Memorandum of Understanding (MoU). Draft naskah yang telah disepakati oleh Tim TKKSD diberikan kepada Biro Hukum untuk dimintai pertimbangan hukum. Begitu naskah MoU selesai, Tim TKKSD memberikan rekomendasi kepada Gubernur untuk penandatanganan nota kesepahaman. Kemudian, TKKSD melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerjasama daerah
MoU waktu itu, Pemprov Sultra masih dibawah kepemimpinan Pejabat (Pj) Gubernur Sultra Teguh Setyabudi. Saat itu, Pj Gubernur mengatakan, jalinan kerjasama ini sudah digagas oleh Kepala Dinas Kehutanan Sultra Rusbanriyo dan Kepala Biro Kerjasama Setda Sultra Harmin Ramba. Menurut dia, impian tersebut kini terwujud dengan mendatangkan para investor dari Korea Selatan untuk menanamkan sahamnya pada program pengemabangan bio massa.
Sementara itu Mr. Kim Hyo Chan selaku President Director PT. INC memiliki pertimbangan sehingga mau berinvestasi di Sultra. Salah satu pertimbangannya karena, Sultra sangat luas dan cocok dalam menginvestasikan program pembudidayaan kayu energi biomassa tersebut. “Sultra ini sangat luas, potensi sangat banyak dilihat dari peta, sangat cocok sekali dengan prgram ini,” katanya.
Kim juga berjanji akan melibatkan masyarakat lokal untuk menjadi pekerja di perusaan miliknya. Dirinya menyebut total investasi di Sultra sekitar 1.500.000 US Dollar atau sekitar Rp1.5 triliun “Kami akan melibatkan masyarakat lokal untuk dipekerjakanan di tempat kami,” terangnya.
Mengenai kunjungan Pemprov ke Korsel, Harmin menjelaskan, PT Hyundai Group sepakat akan melakukan investasi di Sultra dan akan direaliasikan di beberapa Kecamatan di Konawe Selatan (Konsel), diantaranya Kecamatan Landono, Moramo Utara dan Moramo. Selama kunjungan itu, ada beberapa poin yang dibahas, diantaranya kesepakatan-kesepakan antara pihak investor dan Pemprov Sultra.
Invetasi di Konsel itu nantinya akan melibatkan masyarakat lokal, misalnya masyarakat Konsel akan diberi biaya untuk untuk penanaman kayu kaliandra tersebut. Jika kesepakatan ini sudah terjalin, maka masyarakat akan didanai membudidayakan kayu kaliandra hingga panen. Kemudian hasilnya akan dibeli oleh perusahaan.
Selain itu, akan ada pemanfaatan tenaga kerja di pabrik dengan presentase 70 persen lokal dan 30 persen tenaga tekhnis khusus dari Korea Selatan. Selain itu, Kesiapan Pemprov Sultra adalah melakukan pemetaan kawasan investasi. “Komitmennya adalah nilai investasi yang besar selama 10 tahun dulu selebihnya akan dievaluasi. Insya Allah akan dimulai 2019 mulai berjalan. Semua ini juga merupakan bagian dari pengakuan Korea Selatan untuk Sultra Emas, sesuai program AMAN,” bebernya
Tidak hanya kerja sama dengan Investor Konsel, Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Sultra sudah menggagas program Gedung Media Center yang terletak di Kantor gubernur Sultra. Bertepatan dengan Hari Pahlawan,10 November 2018 gedung tersebut sudah difungsikan, pasca Gubernur Ali Mazi meresmikannya. (Adv)