Buteng DOB Tercepat di Kepton Raih WTP

414
Bupati Buton Tengah, Samahuddin  (kedua dari kiri) berpose bersama dengan sejumlah Bupati dan Walikota di Kepulauan Buton, usai menerima piagam penghargaan dari Kementrian Keuangan RI atas prestasinya mengelola keuangan yang baik sehingga mendapat oipini WTP dari BPK RI.

BUTON TENGAH, LENTERASULTRA.COM-Masyarakat Buton Tengah (Buteng) sudah tepat memilih Samahuddin sebagai Bupati dan La Ntau sebagai Wakil Bupati. Bayangkan, baru setahun memimpin daerah pemekaran Kabupaten Buton itu, kedua pasangan ini mampu menciptakan sejarah baru di Kepulauan Buton (Kepton).

Bupati Samahuddin dan Wakilnya La Ntau (SamaTau) sukses menorehkan prestasi yang baik dari segi pengelolaan keuangan. Atas keberhasilannya itu, Kabupaten Buteng diganjar opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Menariknya, opini tertinggi yang diberikan lembaga pemeriksa keuangan itu, didapatkan Kabupaten Buteng dalam kurun waktu empat tahun sejak daerah itu lepas dari induknya Kabupaten Buton serta di waktu setahun kepemimpinan SamaTau.

Atas prestasi ini, daerah berjuluk seribu goa itu merupakan daerah termuda meraih WTP dan masih berstatus DOB. Kabupaten Buteng, mengalahkan empat daerah Kepton lain seperti Baubau, Buton, Busel dan Wakatobi.

Pengumuman Kabupaten Bombana

Bertepatan dengan perayaan HUT Kota Baubau, ke-17 sebagai daerah otonom dan hari jadinya ke-477, Rabu (17/10), Bupati Buteng Samahuddin, diundang khusus oleh Kementrian Keuangan RI yang diwakili Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sultra Ririn Kadariyah, untuk menerima buah karyanya itu.

Usai menerima piagam penghargaan tersebut, Bupati Buteng H Samahuddin mengaku bangga dan bersyukur atas piagam penghargaan yang diterima itu. “Ini prestasi yang luar biasa, karena kami dapatkan dimasa kepemimpinan saya bersama Wakil Bupati yang masih sangat muda, yakni satu tahun,” katanya.

Menurut Samahuddin, sejak Buteng berdiri menjadi daerah otonom Juni 2014 lalu, memang baru kali pertama mendapatkan opini WTP. Sebab ditahun-tahun sebelumnya, daerahnya hanya mendapatkan predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Samahuddin mengaku, opini WTP yang diraih Pemda Buteng itu, juga merupakan hasil kerja sama semua pihak, baik dari Satuan Kerja Perangkat Daerah hingga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dia juga menjelaskan bahwa prestasi WTP itu
merupakan tolak ukur dari pengelolaan keuangan daerah yang bersih dan transparan serta pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang baik.

Olehnya itu, dia meminta agar seluruh jajarannya untuk tidak merasa puas dengan prestasinya itu. Untuk mempertahankannya, Samahuddin menegaskan kepada semua bawahannya untuk terus bekerja keras dan disiplin mengelola keuangan negara agar WTP yang diraih tersebut bisa dipertahankan secara terus menerus. (Aisah)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU