80 Tokoh Adat Sambut Kedatangan Ali Mazi Di Bumi Anoa
KENDARI, LENTERASULTRA.COM-Kedatangan Gubernur Ali Mazi di bumi anoa telah lama dinantikan seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra). Pasca dilantik oleh Presiden Joko Widodo di istana negara RI pada 5 September lalu, pasangan gubernur Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN), memang tidak bersamaan kembali di bumi anoa. Minggu lalu, sang Wakil Gubernur (Wagub) pulang lebih dulu, sementara Gubernur Ali Mazi baru tiba siang tadi, Selasa (11/9).
Orang nomor satu di Sultra itu, tiba di Landasan Angkatan Udara Lanud Halu Oleo sekitar pukul 13.00 Wita. Ia tak sendiri tetapi didampingi Ketua Umum Partai NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan menggunakan pesawar Jet UFO VN. Kedatangannya memang sangat ditunggu-tunggu dan dipersiapkan dengan mewah. Uniknya, untuk menyambut sang pimpinan baru itu, karpet merah dibetangkan sepanjang 50 meter untuk dilintasinya bersama dengan dengan wakilnya beserta istri masing-masing.
Kebahagiaan itu, ikut dirasakan masyatakat Sultra. Buktinya, demi menyaksikan kedatangan sang pemimpin, ribuan masyarakat membanjiri Landasan Angkatan Udara Lanud Halu Oleo. Bahkan mereka rela berdesak-desakan serta menunggu berjam-jam hanya untuk melihat kedatangan gubernur Sultra itu.
Bukan hanya itu, menariknya lagi, kedatangan nahkoda baru bumi anoa itu, juga disambut 80 tokoh adat Sultra. Mulai dari tokoh adat Tolaki, Muna, Buton, Kolaka dan Bombana. Kebersamaan tersebut seakan dipersatukan sehingga terlihat sangat harnomi. Tak ketinggalan juga turut hadir para Kelapa SKPD lingkup Pemprov Sultra, tim sukses, dan relawan.
Kepala Dinas Kominfo Sultra, Kusnadi mangatakan, penyambutan diawali dengan pengalungan bunga dan adat Mosehe (pembersihan).
“Pak Ali akan disambut juga oleh 80 orang tokoh adat Tolaki, Muna, Buton, Kolaka dan Bombana,” ungkap Kusnadi.
Sementara itu, Ali Mazi-Lukman Abunawas menaiki mobil Plat DT 1 Rubbicon dengan atap terbuka sekaligus kirab keliling kota Kendari. Sebelum kirab, pasangan gubernur akan singga di kediaman Ritonga untuk acara adat Mosehe. Kemudian keliling Kota Kendari untuk manyapa masyarakat dengan diikuti ribuan massa menuju Kendari Beach. Kirab berakhir di rumah jabatan (rujab) gubernur. (Pebry)