Siswi Di Kusambi-Mubar Dicabuli Pacarnya Di Bawah Pohon Jambu Mete

999
Ilustrasi pencabulan siswi

Mubar,Lenterasultra.Com-Libido BR (24) lelaki asal di Desa Maperaha kecamatan Sawerigading Muna Barat (Mubar) selalu terpacu. Syahwat sang lelaki ini muncul saat dirinya menjalin asmara bersama SNP (17), seorang gadis belia yang masih duduk dibangku SMA. Masih ranum bagi SNP untuk mengetahui urusan ranjang. Namun, siswi yang berdomisili di Desa Kusambi ini, mau saja beraduh peluh disaat cintanya telah berbumbu syahwat, di bawah pohon jambu mete.

Memang tak ada informasi detail, berapa lama jalinan kasih keduanya. Namun, kejadian adu syahwat itu, bermula saat SNP keluar rumah sekitar pukul 14.30 Wita seusai pulang sekolah, Sabtu (28/7) lalu.

Ceritanya, SNP menelpon BR untuk menjemputnya. Saat itu, BR masih berada di kebun. Mendengar ajakan sang kekasih, BR lalu memacu kuda besinya. Pasca itu, keduanya bersama-sama berada di kebun hingga petang menyambangi. Usai, urusan bercocok tanam beres, bukannya BR mengantar pulang pujaan hatinya, malah SNP diajak berkeliling.

Memang saat itu, BR menuju rumah Sekretaris Desa Kusambi. Tapi, lantaran takut, sepeda motor BR dibelokkan. Entah BR mau kemana. Tak ada rasa curiga dibenak SNP. Tetap berada dibelakang membonceng, SNP duduk manja. Apalagi itu, saat-saat malam mingguan. Nah, setibanya diperbatasan Kusambi-Matarawa, pikiran kotor BR muncul dibenaknya. Gairahnya memuncak diatas sepeda motor, ditengah sepinya lalulintas. Nafsu mesum, BR tak bisa tertahan lagi. Ia lalu menghentikan laju motor dan memarkirnya disemak-semak.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Padahal, waktu telah menunjukkan jam 20.00 Wita. Untuk mengelabui, BR mengajak SNP nyebrang jalan menuju masuk kebun warga di Matarawa, sekira 30 meter dari perbatasan. SNP manggut saja. Saat tiba diperkebunan jambu mete, tak basa-basi lagi, BR langsung menggerayangi tubuh sigadis. SNP nurut saja. Hingga, aksi itu saling berbalas. Syahwat keduanya pun tak bisa lagi terbendung. Beralaskan tanah dan tas si gadis, keduanya melakukan adegan dewasa.

Usai hasrat keduanya tersalurkan, BR dan SNP pulang. Parahnya, bukan lagi mengantar pulang rumah, malah SNP diajak “nginap” dirumah La Mesi teman BR di Matarawa. Herannya, sigadis ikut-ikut saja. Disana, entah apa yang tejadi. Pastinya, Minggu (29/7) sekira pukul 04.30 Wita dinihari, BR pulang rumah di Maperaha. Sang gadis ditinggal begitu saja seperti tak ada dosa. Padahal, orang tua si gadis, kelimpangan dan panik mencari sang anak sejak kepergiannya hingga sore hari, tak kunjung pulang.

Pagi pukul 07.00 Wita, ayah SNP melihat BR melintas. Ia lalu menghentikan BR dan menyidangnya. Berdasarkan pengakuan BR bahwa gadis itu tidur malam di rumah kerabatnya La Mesi. Tak terima dengan informasi itu, dan muncul pikiran was-was, sang ayah langsung melaporkannya ke polsek setempat pukul 12.00 Wita.

Alur cerita tersebut, diketahui pasca polsek setempat melakukan interogasi terhadap BR pasca menerima laporan orang tua SNP.

“Orang tua SNP yang melaporkan. Karena, sudah was-was jangan sampai anaknya sudah diapa-apakan. Makanya, saat diinterogasi, pelaku mengakui melakukan perbuatan itu,” terang Kapolsek Kusambi La Ondo SH melalui Kanit Reskrimnya Jabar SH, Selasa (31/7). (ery)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU