58 Siswi di Buton Diduga Keracunan Obat Penambah Darah
Buton, Lenterasultra.com-Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton dipadati siswa siswi dari MTSN 1 Buton, Selasa (24/7). Kehadiran mereka rupanya untuk mendapat pertolongan. Siswa siswi ini diduga mengalami keracunan, setelah meminum pil penambah darah (FE) yang diberikan Dinas Kesehatan setempat.
Jumlah siswa siswi yang diduga keracunan obat sebanyak 58 orang. Usai meminum obat penambah darah, puluhan siswi MTSN 1 ini langsung merasakan sakit perut, mual-mual dan pusing, hingga pingsan di sekolah akibat dari evek samping obat tersebut.
Mendapat kabar tersebut, orang tua siswi mulai berdatangan di RSUD Buton, untuk melihat langsung kondisi anak-anaknya. “Dia pergi sekolah masih sehat, tidak lama saya dapat kabar, anak saya sudah dirawat di Rumah Sakit, karena habis minum obat penambah darah dari Dinas Kesehatan,” ungkap La Turi, salah satu orang tua siswi, saat ditemui di Ruang Anak RSUD Buton, Rabu (25/7).
Para siswi meminum obat tersebut, pada saat jam pelajaran berlangsung. Parahnya, meski perut masih kosong, siswa siswi ini diminta untuk meminum obat tersebut. “Kami sebagai orang tua, bertanggung jawab juga kepada anak kami, tapi kenapa anak kami harus dipaksa minum obat seperti itu,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Buton, H Sumardin saat dikonfirmasi membantah apa bila siswi MTSN 1 Buton mengalami keracunan obat penambah darah. “Saya tegaskan, mereka bukan keracunan, tapi hanya evek samping obat,” kata Sumardin
Evek samping dari obat tersebut, merupakan reaksi kontra indikasi, sehingga mengakibatkan mual dan muntah, ditambah dengan aktivitas siswi, sehingga terjadi penurunan daya tahan tubuhnya. Selain itu, pemberian obat itu juga merupakan program nasional yang di berikan khusus wanita 12-18 tahun, untuk daya tubuh yang bagus, kuat, dan tidak mengalami suatu anemi,
“Ini kan akan ada peralihan dari anak ke remaja, remaja ke dewasa untuk persiapan pernikahan. Namun, dengan adanya hal tersebut, akan menjadi evaluasi kami kedepan,” tuturnya.
Pemberian obat itu juga, tanpa ada paksaan, dimana sebelumnya pihak Dinas Kesehatan Buton memberikan sosialisasi pada setiap sekolah yang ada di Kabupaten Buton dan telah memberikan penyampaian, satu hari sebelum memberikan obat tersebut, setiap siswi dihimbau agar sarapan pagi sebelum meminum obat itu.
Hingga saat ini, 56 dari 58 siswi yang mendapatkan perawatan di RSUD Buton, sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Sedangkan 2 siswa masih dirawat di Ruang Anak RSUD Buton, sebab masih mengalami sakit perut dan pusing-pusing. (hengki)