Empat Hari Hilang Melaut, Nelayan di Muna Ditemukan Sudah Jadi Mayat
Lenterasultra.com-Teka teki hilangnya Girman, akhirnya terungkap. Nelayan Desa Lagasa, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna ini, dinyatakan tenggelam, saat melaut di perairan Lanobake, Kecamatan Maligano. Minggu sore (20/5) kemarin, Girman ditemukan sudah tidak bernyawa.
Jasad pria 35 tahun ini ditemukan disekitar perairan Labunti dan Bonea (Labun-Bo) sekitar pukul 15.00 Wita atau empat hari pasca melaut dan dinyatakan hilang. Saat ditemukan, kondisi mayat sudah membengkak dan membusuk.
Mayat lelaki itu, ditemukan nelayan sekampungnya juga, saat melaut diperairan Labun-Bo. Mereka adalah Rusdianto dan Albit. Keduanya tak kuasa, melihat tubuh korban yang sebagian telah, terkelupas. “Saat kami temukan, kondisinya telungkup. Dan sudah ada bagian tubuh yang habis termakan hewan laut. Bagaimana ka itu, kalau menghilang empat hari itu,” kata Rusdianto, saat ditemui di kediamannya.
Rusdianto bersama rekannya langsung menginformasikan temuannya, kepada tim yang melakukan pencarian. Rusdianto tak bisa lagi melanjutkan ceritanya. Ia masih terngiang dengan mayat Girman, kala ditemukannya diperairan Labun-Bo.
Mendapat informasi, tim langsung bergerak cepat menuju lokasi penemuan. Saat berada disana, mayat Girman langsung dievakuasi kedalam kantong mayat, dan di bawah ke Rumah sakit umum daerah Muna untuk divisum. Setelah itu, diserahkan pada pihak keluarga.
“Saat ditemukan, posisi mayat telungkup. Sementara, pakaian yang dikenakan baju kaos berwarna biru dan celana pendek warna hitam,” terang La Ode Ikbar Rifai Kepala BPBD Muna.
Ikbar menambahkan, sebelum ditemukan sore kemarin, pihaknya bersama tim basarnas Baubau dan aparat kepolisian sudah melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Namun tidak berhasil. Setelah terjatuh, mayat korban kemungkinan terbawa arus, karena lokasi penemuannya sangat jauh dari titik awal kejadian.
Kapolres Muna, AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga mengaku, saat dilakukan evakuasi, jenazah langsung diserahkan pada pihak keluarga.
Sementara, Maman Taga, Kades Lagasa mengatakan, hilangnya Girman selaku warganya, membuat keluarga dan masyarakat sekitar resah. Kendati demikian, selaku pemerintah desa memberikan penguatan terhadap pihak keluarga. “Alhamdulillah, sekarang sudah ditemukan. Karena ini, sudah empag hari, maka sebagai umat muslim, kita harus kebumikan secepatnya,” imbuhya.
Maman Taga juga memberikan apresiasi terhadap tim, atas kerja sama selama pencarian warganya yang hilang, saat melaut.
Nah, saat mayat Girman diserahkan ke rumah duka, keluarga histeris. Bahkan sang istri, Jumiati, tak kuasa menahan tangis, begitu melihat sosok suaminya sudah menjadi mayat.
Meski dirundung duka, Jumi sapaan akrabnya hanya pasrah dan menaruh harapan besar pada pemerintah. “Kasian, anak saya masih kecil-kecil. Mesin dan pukat baru semua. Dan itu, kasian dicicil,” singkatnya, dengan nada sedih.
Jonson selaku pihak keluarga tak menyangka, jika Girman menghadap sang khalik begitu cepat. Tak ada juga, tanda-tanda atas kepergian Girman. Kendati demikian, keluarga telah ikhlas. “Kami selaku keluarga, telah mengikhlaskan. Kalau penguburan kita upayakan secepatnya,” katanya terbata-bata. (ery)