Enam Ton Miras Tradisional Asal Buton Dimusnahkan

464
Kapolres Buton AKBP Andi Herman bersama Bupati Buton La Bakry memperlihatkan barang bukti Miras, sebelum dilakukan pemusnahan

LENTERASULTRA.com-Produksi minuman tradisional di Sulawesi Tenggara menjamur. Di hampir semua Kabupaten/Kota di temukan racikan lokal itu. Di Kabupaten Buton misalnya, sekitar 6 ton lebih minuman keras (Miras) tradisional diamankan polisi ditempat itu, selama melaksanakan operasi penyakit masyarakat.

Selasa (15/5), 6 ribu liter lebih miras racikan lokal ditambah 98 botol miras pabrikan yang terdiri dari berbagai merek akhirnya dimusnahkan. Pemusnahan barang bukti operasi pekat ini dilakukan di halaman Markas Komando Polres Buton. Proses pemusnahan dilakukan dengan dua cara. Khusus miras pabrikan digilas dengan alat berat sementara miras tradisional dibuang dalam lubang, depan Mapolres Buton.

Kapolres Buton, AKBP Andi Herman mengatakan, berbagai minuman beralkohol itu merupakan hasil operasi kegiatan Polres Buton beserta Polsek jajaran yang ditingkatkan, yang dilanjutkan dengan operasi penyakit masyarakat (pekat) yang sampai saat ini masih juga berlangsung.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Sebelum memasuki bulan ramadhan hasil dari peningkatan hasil operasi ini memang kami rencanakan untuk memusnahkannya,” kata Andi Herman,  usai pemusnahan miras.

Menurut Kapolres, miras menjadi pemicu utama tindak kriminalitas. Makanya, setiap kali personilnya mendapatkan miras beredar di masyarakat, pihaknya tidak akan segan segan untuk menyitanya.

“Ini adalah tugas kita bersama untuk menghilangkannya minimal meminimalisir peredarannya. Kita juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan pencerahan dan pengetahuan kepada adik-adik kita, agar kedepannya jangan ada yang mengkonsumsi miras,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Bupati Buton Drs La Bakry mengatakan, masyarakat yang memproduksi miras di Buton,  membuat dilema pemerintah, sebab sebelumnya telah menawarkan ke masyarakat agar miras jenis konau, bisa diolah dan diproduksi menjadi gula. Namun karena hasilnya dinilai terlalu sedikit, sehingga masyarakat lebih memilih menjualnya menjadi miras.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Polres Buton,  yang sudah mengamankan banyak minuman keras selama operasi pekat. Kegiatan ini bisa mencegah dampak negatif dari miras,” kata La Bakry. (hengki)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU