100 Ribu Pohon Karet dan Enau Bakal Ditanam di Muna

461
Unding

LENTERASULTRA.com-Hutan di kawasan Jompi saat ini perlahan makin gundul. Akibatnya, seringkali kota Raha kebanjiran. Itu ternyata jadi perhatian serius Dinas Kehutanan Sultra yang dalam waktu dekat akan menanam 100 ribu pohon jenis karet dan enau. Desainnya, masyarakat sekitar menikmati langsung hasilnya. Sekaligus, reboisasi hutan dalam mengembalikan fungsi sesungguhnya.

Dinas Kehutanan Provinsi Sultra melalui Kepala Kesatuan Pengelolaan hutan wilayah Muna, Unding menjelaskan, penanaman tersebut, untuk menghijaukan kembali lahan yang tak punya pohon lagi dikawasan tersebut. Sehingga, pemilihan pohon karet dan enau, di kawasan hutan lindung, dilarang memanfaatkan dalam bentuk karet.

“Jadi kalau bisa tumbuh, manfaatnya bisa dinikmati langsung masyarakatnya. Entah itu, getahnya nila dan buahnya,” kata Unding, di Pemkab Muna, akhir pekan lalu.
Soal dimana saja titik penanamannya, Dishut telah menetapkan, ada tiga wilayah yang jadi sentral penanaman karet dan enau.

Related Posts

KPU Muna Fasilitasi Alat Peraga Kampanye Paslon

Sekda Muna Bantah Ada Intevensi ASN di Pilkada

KPU Tetapkan Lima Zona Kampanye Pilkada Muna

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

Pastinya, mulai dari Jompi atas yang terkena dampak hutan gundul. Diantaranya, Masalili, Labaha, Ghonsume serta sebagian masyarakat Laende. “Kita masih rancang tehnisnya seperti. Jumlahnya, apakah fiftih-fiftih atau bagaimana. Nanti, kita akan berdiskusi dengan masyarakat disana,” katanya.

Pasca ditanam dan panen, masyarakat yang ada diwilayah itu yang mengelolannya. Dengan catatan, ada kelompok-kelompok yang bakalan dibentuk untuk mengolah dan merawat bibit tersebut. Sementara, pemerintah setempat, hanya stimulus pembiayaan penanamannya. “Iya, hasilnya full diambil untuk kebutuhan masyarakat. Masyarakat hanya dibebankan pembayaran PNBP atau retribusi,” jelas Unding.

Realisasinya, lanjut dia, pada tahun 2018 ini. Hanya saja, dirinya menilai, aksi yang bakalan dijalankan itu, sudah pasti tak bakalan berjalan dengan baik.

Sebab, percuma saja, menanam kalau ke depannya, bibit tersebut dirusaki. Makanya, warga sekitar bakalan dirangkul, untuk bersama-sama menjaga komiditi tersebut. “Insya Allah, secepatnya berjalan. Pagu anggarannya masih dalam rancangan,” pungkasnya. (ery)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU