Pernikahan Mewah di Kabaena ; “Pannai” Rp 200 Juta Plus Tanah 1,4 Hektar
LENTERASULTRA.com-Jagad media sosial di Bombana khususnya, saat ini heboh dengan viralnya postingan pernikahan mahal di Kabaena. Uang Pannainya bikin geleng-geleng, Rp 200 Juta. Pengantin berbahagia itu bernama Nur Rezki Wahida dan Mustakim, yang Senin (5/2) melangsungkan pernikahan di Desa Baliara, Kecamatan Kabaena Barat, Bombana.
Pernikahan ini amat istimewa. Bukan saja karena maharnya yang untuk ukuran Kabaena lumayan besar, tapi pasangan ini juga unik. Nur Rezki adalah anak dari Kepala Desa Baliara, sedangkan suaminya adalah kepala desa di sebuah daerah di Enrekang, Sulawesi Selatan. Jadi, anak Kades dinikahi Kades.
“Iyye, sudah mi menikah tadi. Alhamdulillah. Tapi saya tidak bisa cerita banyak ini karena lagi ada di tempat orang sakit keras,” aku H Hamka, ayah dari Nur Rezki, yang juga kepala desa Baliara saat dihubungi lenterasultra.com, Senin (5/2) malam ini.
Informasi soal uang pannai yang besar itu dibenarkan kerabat Nur Rezki bernama Amir Qisya. Katanya, uang Pannai pernikahan itu memang Rp 200 Juta. “Plus emas 40 gram, dan tanah 1,4 hektar. Tunai,” katanya saat dihubungi lenterasultra.com.
Sedangkan hal-hal lain seperi beras 1 ton, sapi empat ekor dan seekor kuda, adalah bagian dari resepsi acara dan memang disepakati kedua belah pihak sebagai bagian dari penyiapkan hajatan yang akan digelar Selasa (6/2) di gedung global, Baliara. “Jadi bukan bagian dari pannai,” tambahnya.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Nur Reski adalah seorang mahasiswa D III Ilmu Kesehatan Lingkungan di sebuah perguruan tinggi di Makassar. Pertemuan dirinya dengan sang calon suami terjadi saat perempuan berparas cantik ini sedang PKL di Enrekang.
“Saya tidak tahu persis nama desanya di Enrekang, tapi kabarnya mereka ketemu saat Reski PKL,” kata seorang wanita, tetangga keluarga H Hamka. Reski adalah anak tunggal dari pasangan H Hamka dan Hj Daeng Baji. Usianya ditaksir baru 22 tahun.(abdi)