Ali Mazi Janji Kader Muna Jadi Sekprov Sultra

444
Meski digelar malam hari, itupun hanya memenuhi undangan warga, tapi kehadiran Ali Mazi tetap ditunggu. Pertemuan yang digelar malam hari di Banggai ini tetap padat massa

LENTERASULTRA.com-Gerilya menyapa rakyat yang dilakukan Ali Mazi di jazirah Muna terlihat menggembirakan hasilnya. Dua hari berkeliling dengan sistem blusukan, antusias masyarakat untuk bertemu dan hadir dalam tiap pertemuan calon gubernur Sultra itu sangatlah tinggi. Ini membuat kepercayaan dirinya untuk menang di Muna sangat besar.

Setelah Senin (5/2) lalu menyisir kawasan Muna Timur, di daratan Buton, maka sepanjang Selasa (6/2), berbagai titik di Muna dikunjungi mantan Gubernur Sultra itu. Bila dihitung-hitung, total ada sembilan tempat yang didatangi Ali Mazi seharian kemarin, dan histeria warga selalu sama.

Yang menarik, dalam setiap pertemuannya, Ali Mazi selalu menyampaikan bahwa Muna memiliki banyak kader-kader potensial yang layak mendapat posisi strategis di birokrasi. Makanya, jika ia dan Lukman Abunawas jadi Gubernur, pendamping mereka sebagai Sekretaris Provinsi (Sekprov) , dijanjikannya berasal dari tanah Wuna.

Ali Mazi sadar betul bahwa Sultra dibangun empat entitas besar yakni dan Buton Raya, Muna Raya yang lazim dikenal dengan istilah kepulauan. Kemudian Konawe Raya dan Kolaka Raya yang dikenal dengan nama daratan. Tanpa bermaksud berpikir primordial, demi keseimbangan daerah, semua entitas harus punya perwakilan di struktur birokrasi.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Insya Allah ini tidak akan berakhir hanya janji saja tetapi akan menjadi fakta. Karena komitmen saya terhadap kader-kader Muna sudah saya wujdukan saat dulu menjadi gubernur,” kata Ali Mazi. Katanya, banyak kader Muna yang ia posisikan sebagai pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ketika memimpin Sultra.

Selain itu, perhatiannya terhadap Muna juga ia tunjukan dengan menggelontorkan anggaran besar ke wilayah itu. Mulai dari pembangunan SOR La Ode Pandu untuk kepentingan Porprov, penimbunan kawasan Lagasa, bantuan untuk masjid Wuna di kampung lama, Tongkuno.

“Dan itu akan kita ulangi lagi. Muna harus dibangun, daerah ini butuh banyak perbaikan infrastruktur. Kader-kadernya harus menjadi penopang birokrasi agar semua dapat kesempatan membangun Sultra. Tapi ingat, semua tidak bisa terwujud kalau saudara-saudaraku di Muna ini tidak mendukung saya. Jadi, mohon dukungannya nanti,” kata Ali Mazi yang disambut tepuk tangan dan riuh teriakan “AMAAAN”, akronim Ali Mazi-Lukman Abunawas.

Untuk diketahui, sepanjang Selasa (6/2), kemarin menjejalahi sembilan tempat di Muna. Pertama ia bertatap muka dengan warga Desa Oelongko, kemudian di Tongkuno, selanjutnya bergeser ke Kabawo. Ia juga sempat mampir melayat seorang warga yang meninggal dunia di Lasehao.
Siang harinya, Ali Mazi sudah berada di Desa banggai

kemudian blusukan ke wilayah Empang dan Laende. Sore harinya, ia bertemu kelompok anak-anak muda di Jalan Agus Salim, Kota Raya. Tadi malam, ia bersilaturahmi ke rumah Ali Hanafi, mantan Kepala Bappeda Sultra di era pemerintahannya.

Dalam setiap pertemuannya, antusias masyarakat sangat tinggi. Tak ada urusna memobilisasi massa, apalagi mengiming-imingi barang tertentu agar bisa hadir. Semua karena ideologi, kecintaan kepada figur Ali Mazi.(ery)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU