Pebulutangkis Konawe Juarai India Open 2018

689
Greysia Polii dan Apriani Rahayu (kanan), mengangkat trophy juara super series, India Open 2018, Minggu (5/2)

LENTERASULTRA.com-Apriani Rahayu sudah membuat sejarah besar bagi tanah leluhurnya di Anggaberi, Konawe. Ia menjadi satu-satunya atlet dari Sulawesi Tenggara yang menembus ketatnya persaingan di level dunia, dan keluar sebagai juara. Ia mengalahkan atlet dari berbagai negara di muka bumi.

Teranyar, beberapa jam lalu, gadis kelahiran Lawulo 1998 itu sukses mengangkat trophy juara turnamen bulu tangkis super series India Open 2018 di New Dehli, bersama pasangannya, Greysia Polii. Di final, pasangan unggulan ketiga ini sukses mengubur mimpi pasangan Thailand, Jongkolphgan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.

Tampil di Siri Fort Indor Stadium, New Delhi, pasangan Greysia/Apriyani mampu menumbangkan pasangan unggulan kedua itu dengan dua straight game, 21-18, 21-15, Minggu 4 Februari 2018. Kemenangan ini adalah yang pertama kali dipetik Greysia/Apriyani khusus di ajang India Open.

Berlaga di Siri Fort Indoor Stadium, New Delhi, India, kedua pasangan bermain hati-hati dan tidak buru-buru dalam menyerang di awal gim pertama. Gemuruh dukungan penonton membuat semangat juang Greysia/Apriyani berkobar. Ganda putri kebanggaan Indonesia ini bermain efektif dan mampu unggul menjadi 15-8.

Di penghujung gim pertama, laga semakin ketat. Pasangan Thailand menambah satu poin, 19-18, setelah pengembalian Apriyani membentur net. Set pertama ditutup untuk kemenangan ganda putri Indonesia setelah back hand Jongkolphan melebar ke sisi kanan luar lapangan. Skor akhir, 21-18 untuk Greysia/Apriyani.

Kalah di gim pertama membuat Jongkolphan/Rawinda bertekad membalas di set selanjutnya. Pasangan Thailand ini mampu unggul cepat 3-7 di awal gim kedua, namun mampu diperkecil Greysia/Apriyani menjadi 4-7 dan 6-7. Tidak putus asa, pasangan Indonesia akhirnya mampu menyamakan skor menjadi 7-7, 8-8, 9-9, dan mampu unggul 11-9 sebelum turun minum.

Laga semakin seru saat ganda putri Thailand bisa menyamakan angka 14-14. Sayangnya, angka berubah cepat 18-14 setelah Jongkolphan/Rawinda melakukan kesalahan beruntun. Gim kedua akhirnya dikunci 21-15 untuk kemenangan Greysia/Apriyani. Indonesia mendapat satu gelar juara dari ganda putri.

PENGUMUMAN KPU KABUPATEN MUNA  

Pengumuman Kabupaten Bombana

“Syukur alhamdulillah juara lagi. Saya tidak mau puas dulu, kak Greys juga mengingatkan kalau saya selalu punya kekurangan, jadi mau bebenah terus. Saya sadar kalau saya dari kemarin banyak jadi sasaran lawan, tapi saya mencoba untuk melawan dan tetap konsentrasi, fokus sama diri saya sendiri dulu,” ungkap atlet yang akrab disapa Apri.

Gelar ini merupakan gelar ketiga bagi Greysia/Apriyani sejak pertama kali dipasangkan pada Mei 2017. Sebelumnya Greysia/Apriyani meraih gelar Thailand Open 2017 dan French Open Super Series 2017.

Untuk diketahui, Apriani lahir di Kelurahan Lawulo Kecamatan Anggaberi, Konawe 29 April 1998 lalu. Sejak umur 3 tahun, Ani-begitu ia dipanggil di keluarganya- sudah jatuh cinta pada permainan badminton. Waktu itu, wilayah Lawulo sedang demam bulutangkis.

Anak bungsu dari empat bersaudara pun mulai diperkenalkan dengan olahraga tersebut. Ia berlatih pertama kali menggunakan raket milik ayahnya yang dibeli 1983 lalu, di Makassar.

Beranjak ke usia sekolah dasar (SD) mereka melihat Ani semakin rajin berlatih, hingga ayahnya rela meratakan pekarangan belakang rumah untuk membuat lapangan. Tahun 2005, kala Ani berusia 7 tahun ia diikutkan kejuaraan tingkat kecamatan.

Ayahnya, Ameruddin bercerita, bila Ani hendak bertanding, seringkali ia meminjam uang demi Apriyani. Situasi kian sulit karena motor yang biasa mengantar Apriani latihan harus dijual. Jadi saat akan berlatih, Ani biasa menunggu jika ada motor melintas dan minta menumpang. Jika tidak ada, dia lari sampai SKB, jaraknya sekitat 9 kilometer.

Akhirnya, sebuah titik terang mulai terlihat saat 2011, kala masih kelas 3 SMP. Icuk Sugiarto, maestro pebulutangkis Indonesia datang ke rumahnya untuk membawa Apriyani berlatih di klub binaannya, Pelita Jaya. Ani sudah bertekad berangkat. Meski ibunya menangis, namun ia tetap memberikan izin agar dia mulai berlatih dan tinggal di Jakarta.

Berkat perjuangannya dan orang tua, kini sosok Apriyani Rahayu menjadi kebanggaan Konawe, bahkan Indonesia. Kini perlahan gelar-gelar juara ia rebut. Selamat…(abi/pbdjarum.org)

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

BERITA TERBARU